Pidie Jaya: Gajah turun gunung membantu korban bencana Sumatra di Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Sebanyak empat ekor gajah dikerahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk membantu membersihkan puing-puing kayu dari pemukiman warga di Pidie Jaya, Aceh.
Mereka dibawa dari pusat pelatihan gajah dari Saree yang akan membantu warga selama tujuh hari hingga Minggu, 14 Desember 2025. Kepala Pawang Gajah BKSDA Aceh Nurdin, mengatakan, upaya pembersihan puing-puing oleh gajah ini merupakan aksi kemanusiaan yang bisa mereka berikan kepada warga.
Menurutnya, pemanfaatan gajah untuk bantuan bencana merupakan praktek yang telah lama dilakukan di Aceh. Terlebih setelah tsunami pada 2004. Nurdin mengungkapkan bahwa pihaknya telah membantu di titik-titik lokasi pemukiman warga dan menarik kayu yang masuk rumah ataupun menghalangi pintu rumah.
"Ya kita hanya kasihan sama masyarakat ya kan. Harapan saya kalau bisa ya udahlah untuk ke depannya, kita saling menjaga kebersamaan. Supaya hutan kita enggak rusak," ujar Nurdin dikutip dari
Breaking News Metro TV, pada Selasa, 9 November 2025.
(Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang terjadi di Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (2/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Aceh Timur)
Korban jiwa bertambah
Sebagai informasi, korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh terus bertambah. Hingga Senin, 8 Desember pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 389 jiwa setelah tim pencarian dan pertolongan menemukan 23 jenazah.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB), Abdul Muhari, mengonfirmasi perkembangan tersebut. “Untuk Aceh, hari ini bertambah 23 korban. Dari 366 kemarin, menjadi 389 jiwa meninggal dunia,” kata Abdul Muhari, Senin, 8 Desember 2025.
Ia menegaskan komitmen tim gabungan di lapangan yang dipimpin Basarnas. “Tim akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, seefektif mungkin, agar jumlah korban yang masih hilang bisa kita minimalkan,” tegasnya.
(Nada Nisrina)