Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 14 March 2025 08:40
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya setuju dengan usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata di Ukraina. Tetapi Putin menekankan bahwa gencatan senjata apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik.
"Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, tetapi kami melanjutkan dari fakta bahwa penghentian ini harus sedemikian rupa sehingga akan mengarah pada perdamaian jangka panjang dan menghilangkan penyebab awal krisis ini," kata Putin dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko di Moskow, seperti dikutip Anadolu, Jumat 14 Maret 2025.
“Moskow mendukung gagasan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina melalui cara damai," tambah Putin.
Mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump karena "memberikan begitu banyak perhatian" pada masalah menemukan penyelesaian untuk konflik tersebut, Putin mengatakan bahwa Rusia akan menyetujui langkah-langkah selanjutnya dalam mengakhiri perang dan "berdasarkan bagaimana situasi berkembang di lapangan."
Ia juga mengatakan gagasan gencatan senjata di Ukraina adalah "benar" tetapi ada beberapa masalah yang harus mereka bahas.
"Dan saya pikir kita perlu berbicara dengan rekan dan mitra Amerika kita. Mungkin menelepon Presiden Trump," imbuh Putin.
Ia melanjutkan dengan memperingatkan bahwa memantau gencatan senjata seperti itu akan sangat sulit karena panjangnya garis depan antara Rusia dan Ukraina.
Beralih ke situasi di wilayah perbatasan Rusia di Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan Agustus lalu, Putin mengatakan bahwa wilayah itu sekarang berada di bawah kendali militer Rusia, dengan mencatat bahwa pasukan Ukraina yang berada di wilayah itu "benar-benar terisolasi."
Ia berpendapat bahwa Ukraina berkepentingan untuk menerima gencatan senjata selama 30 hari berdasarkan situasi ini.
Ukraina mengatakan akan mendukung gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia menyusul pembicaraan pada Selasa di kota Jeddah, Arab Saudi, antara delegasi Ukraina dan delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut tidak menyertakan "jaminan keamanan", yang pada dasarnya merupakan komitmen dari AS untuk turun tangan jika Rusia melanggar gencatan senjata, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pesan video larut malam bahwa hal itu telah dibahas.
Zelensky mengatakan AS dan Ukraina akan membahas jaminan keamanan secara lebih rinci jika gencatan senjata dilaksanakan.