Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Jakarta: Di era digital yang berkembang pesat ini, istilah scam menjadi semakin akrab di telinga. Untuk itu, pemahaman yang mendalam mengenai apa itu scam dan bagaimana cara mengidentifikasinya menjadi sangat krusial.
Dilansir dari laman Traveloka, scam adalah bentuk penipuan atau kecurangan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah, terutama dalam konteks dunia maya. Tindakan ini sering kali melibatkan janji-janji palsu, tawaran yang terlampau menggiurkan untuk dipercaya, atau manipulasi psikologis untuk mengeksploitasi korban.
Dalam dunia digital, scam dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari email phishing, pesan teks yang mencurigakan, hingga situs web palsu yang meniru tampilan situs resmi. Salah satu cara paling efektif untuk mengidentifikasi scam adalah dengan selalu bersikap kritis dan memperhatikan setiap detail dari informasi yang diterima.
Ciri-ciri scam yang perlu diwaspadai
Untuk melindungi diri dari jeratan scam, penting untuk memahami ciri-ciri umum yang sering menyertainya. Berikut adalah beberapa ciri khas scam yang patut Anda perhatikan:
1. Tawaran yang terlalu menggiurkan
Scammer sering kali memikat calon korban dengan tawaran yang tampak sangat menguntungkan namun tidak realistis. Contohnya, tawaran hadiah besar tanpa usaha yang signifikan, investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, atau produk dengan harga yang jauh di bawah harga pasar. Tawaran semacam ini dirancang untuk membangkitkan keinginan instan dan mengabaikan logika serta kewaspadaan.
2. Desakan waktu (tekanan waktu)
Pelaku scam biasanya menciptakan rasa urgensi atau tekanan waktu, memaksa korban untuk segera bertindak agar tidak kehilangan “kesempatan emas”. Taktik ini bertujuan untuk membatasi waktu yang dimiliki korban untuk berpikir jernih, melakukan verifikasi, atau berkonsultasi dengan pihak lain. Akibatnya, korban cenderung bertindak impulsif dan kurang rasional.
3. Permintaan informasi pribadi
Scammer sering kali meminta informasi pribadi atau keuangan yang sensitif, seperti detail rekening bank, nomor kartu kredit, kata sandi, atau nomor identitas, dengan alasan yang dibuat-buat atau tampak logis. Permintaan ini biasanya diiringi oleh janji-janji menggiurkan atau ancaman konsekuensi negatif jika informasi tidak diberikan. Padahal, tujuan sebenarnya adalah untuk mencuri identitas korban, mengakses dana mereka secara ilegal, atau melakukan penipuan lainnya. Penting untuk diingat, hindari memberikan data pribadi, termasuk data KTP, dan berhati-hati saat berfoto selfie dengan KTP untuk mencegah penyalahgunaan data diri.
4. Kesalahan ejaan dan tata bahasa yang buruk
Pesan atau komunikasi dari pelaku scam sering kali mengandung kesalahan ejaan, tata bahasa, atau gaya penulisan yang mencolok. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa pesan tersebut dibuat oleh penipu yang kurang profesional, tidak memperhatikan detail, atau mungkin tidak menggunakan bahasa target sebagai bahasa ibu mereka. Meskipun tidak selalu menjadi patokan utama, kesalahan bahasa yang signifikan dapat menjadi tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
5. Ketiadaan informasi kontak yang jelas atau sulit diverifikasi
Scammer sering kali menyembunyikan atau memalsukan informasi kontak mereka untuk menghindari pelacakan atau pertanggungjawaban. Mereka mungkin tidak memberikan alamat fisik yang jelas, nomor telepon yang dapat dihubungi, atau alamat email yang valid. Jika informasi kontak yang diberikan sulit diverifikasi atau tidak sesuai dengan informasi resmi dari perusahaan atau organisasi yang diklaim, hal ini patut dicurigai.
6. Penggunaan testimoni palsu atau referensi yang meragukan
Penipu sering kali menggunakan testimoni palsu, ulasan positif yang dibuat-buat, atau referensi yang meragukan untuk memberikan kredibilitas palsu pada scam mereka. Testimoni ini sering kali terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, tidak spesifik, atau berasal dari sumber yang tidak jelas. Selalu berhati-hati terhadap testimoni yang tidak dapat diverifikasi atau yang tampak mencurigakan.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Bahaya scam dan cara menghindarinya
Scam tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang signifikan, tetapi juga dapat mengancam keamanan informasi pribadi, merusak reputasi, dan menyebabkan tekanan emosional yang mendalam bagi korban. Ketika informasi sensitif seperti data perbankan atau informasi identitas jatuh ke tangan yang salah, risiko penyalahgunaan dan kerugian yang lebih besar menjadi sangat nyata.
Oleh karena itu, penting untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut adalah beberapa cara sederhana namun penting untuk menghindari scam:
1. Selalu verifikasi informasi
Sebelum mengambil tindakan apapun berdasarkan email, pesan, atau tawaran online, selalu lakukan verifikasi keasliannya. Hubungi perusahaan atau entitas yang bersangkutan melalui kontak resmi yang tertera di situs web resmi atau sumber terpercaya lainnya. Jangan pernah menggunakan informasi kontak yang diberikan dalam pesan yang mencurigakan. Verifikasi informasi adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa Anda tidak menjadi korban penipuan.
2. Gunakan keamanan internet yang komprehensif
Lindungi perangkat digital Anda dari serangan siber dengan memasang perangkat lunak keamanan internet yang terpercaya, seperti antivirus dan firewall, dan pastikan perangkat lunak tersebut selalu diperbarui secara berkala. Perangkat lunak keamanan dapat membantu mendeteksi dan mencegah malware, phishing, atau ancaman siber lainnya yang mungkin digunakan dalam scam.
3. Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan yang sensitif
Berhati-hatilah dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan Anda kepada pihak yang tidak dikenal atau situs web yang tidak terpercaya. Informasi seperti nomor kartu kredit, kata sandi, nomor identitas, atau detail rekening bank harus dijaga kerahasiaannya. Ingatlah bahwa lembaga keuangan atau perusahaan resmi tidak akan pernah meminta informasi sensitif melalui email atau pesan teks yang tidak terenkripsi.
4. Waspadai tautan dan lampiran yang mencurigakan
Jika Anda menerima email atau pesan dengan tautan (link) atau lampiran (attachment) yang tidak Anda kenal, yang tampak mencurigakan, atau yang berasal dari sumber yang tidak terpercaya, jangan pernah mengklik atau membukanya. Tautan dan lampiran tersebut berpotensi mengandung malware atau mengarahkan Anda ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi Anda atau menginfeksi perangkat Anda dengan virus.
5. Berhati-hati dengan penawaran yang terlalu menggiurkan
Waspadalah terhadap tawaran yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jika Anda menemukan penawaran yang luar biasa menarik, lakukan pemeriksaan menyeluruh, bersikap skeptis, dan jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan. Ingatlah bahwa tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan atau keuntungan besar tanpa usaha yang sepadan.
Scam dapat menimbulkan kerugian yang signifikan, baik secara finansial, emosional, maupun psikologis. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai apa itu scam, mengenali ciri-cirinya, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari berbagai bentuk penipuan. (
Avifa Aulya Utami Dinata)