Pengungsi di Gaza yang kembali ke rumah setelah perang. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 20 February 2025 11:48
Abu Dhabi: Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan pada Rabu 19 Februari 2025 menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap segala upaya penggusuran warga Palestina dari tanah mereka.
Hal ini disampaikan selama pertemuan antara pemimpin Emirat dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio di Abu Dhabi di mana mereka meninjau hubungan bilateral dan kerja sama antara kedua negara, kantor berita negara WAM melaporkan.
“Sheikh Mohamed dan Rubio juga membahas sejumlah isu regional dan internasional, termasuk perkembangan di wilayah Palestina dan kawasan Timur Tengah,” kata WAM, seperti dikutip Anadolu, Kamis 20 Februari 2025.
“Diskusi tersebut juga membahas upaya yang sedang berlangsung untuk mengatasi krisis di Gaza dan implikasinya bagi perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional," sebut WAM.
Sheikh Mohamed menegaskan kembali "sikap tegas UEA yang menolak segala upaya untuk menggusur rakyat Palestina dari tanah mereka" dan menggarisbawahi pentingnya menghubungkan rekonstruksi Gaza "dengan jalan yang mengarah pada perdamaian yang komprehensif dan abadi berdasarkan solusi dua negara."
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan proposal untuk mengambil alih Gaza dan memukimkan kembali penduduk Palestina untuk mengembangkannya menjadi apa yang disebutnya "Riviera Timur Tengah," sebuah ide yang ditolak keras oleh Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara Barat, yang mengatakan hal itu sama saja dengan pembersihan etnis.
Ide kontroversial itu muncul di tengah perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan hampir 48.300 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantung itu dalam reruntuhan.