Sindir Penguasa, Massa Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta Tampilkan Cuitan Lama Partai Gerindra

Yogyakarta: Massa aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta menyindir cuitan lama Partai Gerindra. Cuitan ini menampilkan jejak digital masa lalu Partai Gerindra yang mengkritik pemerintah.

Salah satunya cuitan yang berbunyi "Hoax terbaik adalah versi penguasa. Peralatan mereka lengkap: statistik, intelijen, editor, panggung, media, dll".  Cuitan itu diunggah pada pukul 23.13 WIB, 29 Agustus 2017. Cuitan itu disukai 1.371, di-repost 1.016, dan 207 quotes. 

Jika mengacu waktu, status media sosial itu dibuat saat pemerintahan dipimpin Presiden Joko Widodo. Sementara, Partai Gerindra saat itu masih di barisan oposisi.  Selain poster itu, ada juga poster bertulis, 'Oke gas, oke gas, rakyat jadi antre gas'. 'Oke gas, oke gas' merupakan ungkapan saat momen kampanye yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto saat kampanye.

Kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg yang bertahan dua hari diikuti dengan kesulitas masyarakat mengakses gas bersubsidi tersebut. Salah satu koordinator aksi lapangan, Mustafa mengatakan gambaran persoalan itu menjadi relevansi aksi Indonesia Gelap. Ia menyebut konteks gelap ditujukan pada hati nurani pemerintah yang tak menghiraukan tuntutan masyarakat. 
 

Baca: Jelang Aksi Indonesia Gelap, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

"Bahwa matinya nurani penguasa yang tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan dari masyarakat bawah," kata Mustafa dalam aksi di kawasan Malioboro pada Kamis, 20 Februari 2025. 

Program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah juga dituding jadi sumber baru persoalan, salah satunya di sektor pendidikan. Pasalnya, anggaran kementerian menangani pendidikan turut dipangkas pemerintah. 

"Bahwa hari ini memprioritaskan MBG sehingga lembaga-lembaga pemerintahan, bahkan dari kementerian-kementerian itu sendiri mendapatkan banyak sekali pemangkasan-pemangkasan. Salah satunya di sektor pendidikan," katanya. 

Massa aksi tersebut menggelar aksi sejak pukul 11.00 WIB di kawasan Malioboro Yogyakarta. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, massa masih bertahan di depan Istana Negara Yogyakarta menyampaikan aspirasi dan tuntutan.