Pilar Penting, Danantara Dinilai Dapat Capai Target Presiden Prabowo

Ilustrasi Danantara Indonesia/Dok Danantara

Pilar Penting, Danantara Dinilai Dapat Capai Target Presiden Prabowo

M Sholahadhin Azhar • 13 January 2025 18:19

Jakarta: Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), dinilai dapat menjadi pilar baru perekonomian Indonesia. Sebab, holding BUMN raksasa itu menjadi wadah bagi Indonesia Investment Authority (INA).

"Tidak bisa mengandalkan konsumsi rumah tangga, kita perlu sumber baru, salah satunya investasi. Dengan investasi yang dikelola secara efektif, kita bisa melihat peningkatan ekonomi yang signifikan,” kata Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda, dalam keterangan yang dilansir Senin, 13 Januari 2025.

Menurut Nailul, Danantara dapat menjadi solusi untuk pencapaian target Presiden Prabowo Subianto. Yakni, pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.

Danantara bakal menaungi 7 BUMN dengan mengelola aset USD600 miliar atau sekitar Rp9.480 triliun (kurs Rp15.800).  Danantara akan menjadi sovereign wealth fund (SWF) keempat terbesar di dunia.
 

Baca: Danantara Jadi Daya Tarik Investasi Asing

Nailul menyebut Danantara dirancang mengelola investasi besar yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Namun, tanpa adanya kejelasan payung hukum, proses peluncuran dan operasional badan ini tidak dapat berjalan.

Keterlambatan ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar mengenai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta manfaat yang diharapkan dari badan tersebut. Salah satunya untuk menangani investasi pemerintah di luar anggaran pendapatan dan belanja negara, serta menciptakan pengelolaan investasi yang lebih efisien.

Ia mengamini bahwa saat ini aset investasi BUMN tidak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga dengan adanya Danantara, diharapkan pengelolaan dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara.

“Jika dikelola oleh Danantara, diharapkan akan ada pengelolaan yang lebih profesional dan terarah, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” ucap dia.

Dari segi kepemimpinan, Danantara memiliki pemimpin yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pengelolaan investasi. Hal ini tentu akan membantu memastikan bahwa Danantara dapat beroperasi secara efektif dan efisien, sekaligus menghindari intervensi politik.

"Dengan model pengelolaan yang profesional, Danantara diharapkan dapat mengurangi risiko intervensi dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil untuk investasi," kata dia.

Selain itu, ia juga menjelaskan terkait dengan kenapa BUMN sehat saja yang dikelola oleh Danantara. Menurutnya, Danantara bukanlah lembaga dengan fokus pada penyelamatan perusahaan yang kurang performa, tetapi lebih pada pengelolaan aset untuk memaksimalkan potensi yang ada. 

"Makanya kalo kita lihat, Danantara ini bukan recapital yang ngurus perusahaan sakit," ujarnya.

Dengan semua potensi dan dukungan yang ada, Danantara diharapkan dapat menjadi lembaga yang efektif dalam pengelolaan aset negara, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, serta menciptakan dampak sosial yang positif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)