Hamas Yakin Iran Mampu Membela Diri Melawan Israel dan AS

Asap dari serangan di wilayah Iran. (Anadolu Agency)

Hamas Yakin Iran Mampu Membela Diri Melawan Israel dan AS

Riza Aslam Khaeron • 22 June 2025 10:22

Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas, merilis pernyataan resmi yang menegaskan keyakinannya bahwa Republik Islam Iran mampu menahan diri sekaligus mempertahankan kedaulatannya menghadapi tekanan militer Israel dan Amerika Serikat (AS).

"Agresi brutal ini merupakan eskalasi berbahaya dan ancaman langsung terhadap perdamaian serta keamanan internasional," dikutip dari Telegram resmi Hamas, Gaza, Minggu, 22 Juni 2025.

Lebih lanjut, Hamas menyatakan "mengutuk sekeras-kerasnya agresi terang-terangan Amerika Serikat terhadap wilayah dan kedaulatan Iran." 

Kelompok perlawanan itu mengecam langkah Washington sebagai bentuk "ketundukan buta terhadap agenda pendudukan zionis yang bengis," dikutip dari Telegram.

Hamas menegaskan bahwa kebijakan menundukkan suatu negara melalui kekuatan militer "merupakan bentuk nyata dari politik hegemoni yang memaksakan dominasi dengan logika kekuatan, dan bertentangan dengan seluruh norma dan konvensi internasional." 

"Kami memegang Pemerintah AS dan Israel bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi serius dari agresi ini," ucap Hamas.

Di akhir pernyataan, Hamas mengekspresikan kepercayaan penuh terhadap kemampuan Iran. 

"Kami sepenuhnya yakin Iran mampu mempertahankan kedaulatan dan kepentingan rakyatnya, menghadapi agresi ini, dan tekad bangsa Iran tidak akan melemah," ujar Hamas.
 

Baca Juga:
Trump Umumkan Serangan ke Iran: Ini Momen Bersejarah bagi Dunia!

Hamas juga mengulangi seruannya agar dunia internasional menolak politik ‘hukum rimba’. 

"Agresi kriminal ini kami nilai sebagai contoh telanjang dari upaya hegemoni dengan logika kekuasaan," ujar Hamas, sambil menuduh Tel Aviv dan Washington mempraktikkan standar ganda yang merusak tatanan hukum internasional.

Melansir media Israel, militer AS berkoordinasi dengan Israel dalam penyerangan terkini yang menyasar fasilitas nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu malam.

Presiden AS Donald Trump menyebut operasi itu sebagai "sukses spektakuler" dan memperingatkan akan ada target lanjutan jika Iran tidak menahan diri.

Di Telegram, Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan paska serangan AS di fasilitas nuklir Fordo, pintu diplomasi Washington DC dan Teheran telah ditutup rapat.

Posisi Hamas yang berbasis di Gaza—meski tidak secara langsung terlibat—memungkinkan kelompok tersebut memainkan kartu solidaritas Muslim guna memperkuat poros perlawanan.

Hingga laporan ini disusun, Teheran belum melancarkan serangan balasan berskala penuh, sementara pasukan Israel tetap siaga tinggi. 

Di penghujung pesan persnya, Hamas memperingatkan bahwa agresi semacam ini justru "akan berbalik menambah tekanan kepada pihak agresor."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)