Sekolah Gratis Papua Tengah Selaras Program Nasional Putus Kemiskinan

Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum menegaskan arah pembangunan yang merata di seluruh wilayah. Dok. Istimewah

Sekolah Gratis Papua Tengah Selaras Program Nasional Putus Kemiskinan

Wanda Indana • 18 August 2025 22:49

Jakarta: Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum menegaskan arah pembangunan yang merata di seluruh wilayah. Papua Tengah meluncurkan sekolah gratis sebagai bagian dari kontribusi terhadap agenda pendidikan nasional.

Upacara di Nabire berlangsung khidmat meski digelar di dalam ruangan akibat hujan deras sejak pagi. Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa tampil perdana sebagai pemimpin upacara definitif didampingi Wakil Gubernur Deinas Geley.

Selain upacara, perayaan kemerdekaan juga diwarnai dengan berbagai program pembangunan daerah. Pemerintah Papua Tengah memperkenalkan aplikasi pendataan siswa, sekolah sepanjang hari, serta memberikan layanan kesehatan lewat BPJS.
 

?Baca juga: Sekolah Rakyat, Strategi Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan

Gubernur Meki Nawipa menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan panjang yang wajib dijaga bersama. Ia menyebut momentum kemerdekaan harus menjadi pengingat untuk terus bersatu membangun Papua Tengah.

"Bendera merah putih kembali berkibar dengan gagah. Itu simbol bahwa kita semua harus terus bersatu membangun Papua Tengah yang lebih baik," ungkap Meki Nawipa, yang dikutip, Senin, 18 Agustus 2025.

Warga Papua Tengah juga melihat makna besar dari perayaan kemerdekaan tahun ini. Harapan agar provinsi baru bisa berkembang sejalan dengan kemajuan nasional terus disuarakan masyarakat.

"Saya berharap Indonesia semakin maju, dan Papua Tengah sebagai Provinsi baru juga bisa lebih sejahtera lagi," ungkap Pieter Seo.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan langkah serupa melalui pembangunan Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Ia menyebut pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan absolut di Indonesia.

“Salah satu upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan absolut adalah membentuk sekolah rakyat, kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 sekolah rakyat, kita harapkan tahun depan menjadi 200, tahun selanjutnya menjadi 300 dan seterusnya,” ujar Prabowo.

Program tersebut menyasar anak-anak dari keluarga dengan penghasilan sangat rendah yang masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. Presiden menegaskan seluruh siswa akan diasramakan dengan pendidikan berkualitas.

“Anak-anak yang orang tuanya miskin tidak perlu terus miskin. Ini yang kita upayakan dan kita kerjakan sekarang,” kata Presiden Prabowo.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan target pembangunan Sekolah Rakyat terus bertambah. Ia menyebut hingga Agustus 2025 jumlahnya sudah mencapai 100 titik yang tersebar di berbagai daerah.

“Sudah (ada) 100 titik, nanti September juga ada tambahan 60 titik. Secara keseluruhan ada 16 ribu siswa sekolah rakyat yang mulai pembelajaran di tahun 2025 sampai 2026,” kata Gus Ipul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wanda)