Tank Israel dipersiapkan untuk operasi militer. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 14 May 2025 13:46
Tel Aviv: Pada Selasa, 13 Mei 2025, tentara Israel melaporkan telah mencegat dua rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman, termasuk satu rudal yang memicu sirine serangan udara di kota-kota besar, menurut sumber militer dan media.
Menurut laporan dari surat kabar Israek Yedioth Ahronoth, rudal pertama memicu sirene di Yerusalem, Tel Aviv, Rishon LeZion, Herzliya dan Lod, dan daerah lainnya. Kemudian, militer mengonfirmasi bahwa rudal tersebut telah dicegat. Diketahui dalam pernyataan layanan darurat Magen David Adom bahwa dua warga terluka saat sedang mencari tempat berlindung.
Sekitar dua jam kemudian, Radio Angkatan Darat Israel kembali melaporkan peluncuran rudal kedua dari Yaman. Namun, rudal tersebut tidak berhasil mencapai wilayah Israel dan tidak mengaktifkan sirine peringatan.
“Kelompok Houthi Yaman mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan rudal balistik hipersonik di Bandara Internasional Ben Gurion tersebut,” laporan Anadolu, Rabu 14 Mei 2025.
“Mereka dengan mengatakan serangan dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan warga di Gaza,” imbuh laporan itu.
Insiden ini adalah susulan dari serangkaian serangan dari Houthi. Pada tanggal 4 Mei, Houthi mengatakan bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion dengan rudal yang dilaporkan oleh media Israel membuat beberapa orang terluka dan menimbulkan kepanikan massal.
Sebagai tanggapan dari penyerangan Houthi, militer Israel melancarkan juga serangan udara besar-besaran di Yaman, seperti di Bandara Internasional Sana'a, pembangkit listrik, dan pabrik semen. Serangan berikut menyusul serangan sebelumnya di Pelabuhan Al Hudaydah. Houthi menyatakan bahwa serangan balasan tersebut menewaskan tujuh orang dan melukai 94 orang.
Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang sedang berkonflik dengan Israel sejak Oktober 2023.
Kelompok ini menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza pada bulan Januari antara Israel dan Hamas, tetapi Houthi melanjutkan serangan setelah Israel kembali menyerang Gaza pada Maret.
(Nada Nisrina)