Presiden AS Donald Trump dan pendahulunya, Joe Biden. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 February 2025 12:16
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia mencabut status level keamanan mantan Presiden Joe Biden dan menghentikan pengarahan intelijen hariannya. Trump merasa pendahulunya itu tidak perlu lagi menerima informasi rahasia negara.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social dan dikutip rnz.co.nz, Sabtu, 8 Februari 2025, Trump merujuk pada sebuah laporan oleh Penasihat Khusus Robert Hur yang menggambarkan Biden tahun lalu sebagai "pria tua yang bermaksud baik dengan ingatan buruk."
Biden mengatakan kala itu bahwa ingatannya baik-baik saja. Seorang juru bicara Biden menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters pada hari Jumat waktu setempat.
Tahun lalu, Hur juga mengatakan Biden tidak akan menghadapi tuntutan karena secara sadar mengambil dokumen rahasia ketika ia meninggalkan jabatan wakil presiden pada 2017. Biden mengatakan tuduhan bahwa ia dengan sengaja menyimpan materi rahasia itu "salah besar."
Selama ini, seorang mantan presiden AS biasanya tetap menerima beberapa pengarahan data intelijen, bahkan setelah mereka meninggalkan jabatan.
Dalam unggahannya pada hari Jumat, Trump juga mengatakan Biden menggunakan waktunya di Gedung Putih dalam menginstruksikan komunitas intelijen untuk menghentikan Trump mengakses rincian tentang keamanan nasional.
Pada tahun 2021, tak lama setelah menjabat, Biden mengatakan kepada CBS bahwa ia tidak yakin Trump harus memiliki akses ke pengarahan intelijen karena "perilakunya yang tidak menentu" dan kekhawatiran bahwa ia mungkin akan membagikan informasi.
"Apa gunanya memberinya pengarahan intelijen? Apa dampaknya, selain fakta bahwa ia mungkin akan keceplosan dan mengatakan sesuatu?" kata Biden saat itu.
Baca juga: Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik, Padahal Biden Sudah Bikin Susah Payah