4 Kejanggalan dalam Kecelakaan Pesawat dan Helikopter di Washington Menurut Pengamat

Investigasi puing-puing pesawat yang jatuh di Washington. (EPA)

4 Kejanggalan dalam Kecelakaan Pesawat dan Helikopter di Washington Menurut Pengamat

Riza Aslam Khaeron • 31 January 2025 13:08

Washington DC: Kecelakaan udara antara pesawat komersial American Eagle Flight 5342 dan helikopter militer UH-60 Black Hawk di wilayah udara Washington DC terus menuai pertanyaan dari para pakar penerbangan. Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar mengingat wilayah udara di sekitar Bandara Nasional Reagan Washington adalah salah satu yang paling terkendali di dunia.
 

Zona Udara Paling Terkendali di Dunia

Dikutip dari BBC, Jumat, 31 Januari 2025, para ahli mempertanyakan bagaimana kecelakaan ini bisa terjadi di wilayah udara yang dikenal sebagai “salah satu zona udara paling terkendali di dunia”.

Philip Butterworth-Hayes, seorang konsultan penerbangan, mengatakan bahwa “ini adalah wilayah udara paling aman dan seharusnya paling terlindungi di dunia, dengan begitu banyak sistem keamanan yang bekerja di area ini”.

Wilayah udara Washington DC memiliki regulasi ketat yang melarang pesawat komersial terbang di atas gedung-gedung penting seperti Gedung Putih dan Pentagon. Selain itu, jalur udara yang digunakan helikopter dan pesawat komersial seharusnya memiliki pemisahan yang jelas, namun kecelakaan ini menunjukkan adanya potensi kesalahan sistem navigasi atau komunikasi.
 

Komunikasi Pilot yang Dipertanyakan

Dikutip dari BBC, Jumat, 31 Januari 2025, Jeff Guzzetti, mantan penyelidik kecelakaan udara untuk Federal Aviation Administration (FAA) dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), mengungkapkan bahwa helikopter sempat berkomunikasi dengan menara kontrol sebelum kecelakaan terjadi.

“Menara kontrol telah memperingatkan helikopter mengenai keberadaan pesawat American Airlines. Pilot helikopter pun menjawab bahwa ia telah melihat pesawat dan akan menghindar, namun beberapa detik kemudian kecelakaan terjadi. Ini menjadi pertanyaan besar, apa yang sebenarnya dilihat oleh pilot helikopter?” ujar Guzzetti.

Fakta ini memunculkan dugaan bahwa bisa jadi ada kesalahan dalam interpretasi visual atau gangguan dalam sistem komunikasi yang menyebabkan helikopter dan pesawat berada dalam jalur yang sama.
 
Baca Juga:
Penyelidik Berhasil Temukan Dua Kotak Hitam Pesawat American Airlines
 

Rute Udara yang Saling Bertabrakan

Pakar penerbangan Jim Brachle menyebutkan bahwa Bandara Nasional Reagan Washington memiliki jalur penerbangan yang unik, di mana jalur pendaratan pesawat komersial bisa bersinggungan dengan jalur yang sering digunakan oleh helikopter.

“Ada rute helikopter yang melewati jalur pendekatan pesawat komersial, dengan ketinggian di bawah 200 kaki. Ini membuat potensi konflik udara sangat tinggi,” ungkap Brachle, dikutip dari BBC, Jumat, 31 Januari 2025.

Dalam kondisi normal, pilot dan sistem pengaturan lalu lintas udara harusnya mampu menangani hal ini, namun dalam kecelakaan ini, kedua pesawat tampaknya berada di jalur yang sama dengan pemisahan ketinggian yang tidak cukup.
 

Sistem Keamanan yang Gagal Total

Menurut Philip Butterworth-Hayes, kecelakaan seperti ini tidak seharusnya terjadi karena ada beberapa sistem keamanan yang bekerja secara independen untuk mencegah tabrakan di udara.

“Sistem transponder pada kedua pesawat seharusnya bisa mendeteksi satu sama lain. Selain itu, ada instruksi dari menara kontrol, dan juga perangkat keselamatan di dalam pesawat yang seharusnya beroperasi secara otomatis untuk mencegah benturan,” ujar Butterworth-Hayes.

Namun dalam kecelakaan ini, dua sistem pengaman yang berbeda gagal berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan tanda tanya besar terkait penyebab utama insiden tersebut.

Banyak pakar penerbangan sepakat bahwa kecelakaan ini meninggalkan sejumlah kejanggalan besar, terutama mengingat kompleksitas sistem pengamanan di wilayah udara Washington DC yang seharusnya mencegah insiden seperti ini.

Hingga saat ini, NTSB masih terus melakukan investigasi mendalam, dan laporan awal akan dirilis dalam waktu 30 hari ke depan. Sementara itu, para pengamat berharap bahwa hasil investigasi dapat mengungkap dengan jelas apakah kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan manusia, kegagalan teknologi, atau kombinasi dari keduanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)