Sakit Hati Sering Dimarahi Ibunya, Motif Pencabulan Balita di Jepara

Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, saat memberikan keterangan. Medcom.id/ Rhobi Shani.

Sakit Hati Sering Dimarahi Ibunya, Motif Pencabulan Balita di Jepara

Rhobi Shani • 15 January 2025 12:36

Jepara: Nasib malang menimpa seorang balita berusia 3,5 tahun asal Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara yang harus dirawat intensif di rumah sakit usai dilecehkan calon ayah tirinya. Pelaku mengaku sakit hati sehingga tega melakukan aksi bejatnya. 

Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, menerangkan pelaku berinisial MAK, 23, merupakan calon suami dari ibu korban. Pelaku melakukan pelecehan karena sakit hati ibu korban gemar marah-marah. 

"Kita dalami lagi seperti apa motifnya. Motif yang kami gali dari pelaku, (pelaku) sakit hati ibu korban suka teriak-teriak dan marah-marah ke pelaku," kata AKP Wildan, Rabu, 15 Januari 2025. 

AKP Wildan membeberkan, ibu korban meminta pelaku untuk menceboki anaknya sembari teriak dan marah, sehingga pelaku naik pitam dan melakukan pelecehan. 
"Saat itu pelaku mengaku tangan kirinya dimasukan ke alat kelamin korban sebanyak 2 kali," ungkap dia. 
 

Baca: Pelaku Pencabulan Balita di Jepara Calon Suami Ibu Korban

Polisi saat ini masih terus mendalami apa motif dan modus yang dilakukan oleh pelaku saat melakukan pelecehan terhadap balita. "Kami masih terus menggali motif dan modus dari pelaku. Kami telah mengumpulkan alat bukti berupa baju milik pelaku maupun korban. Mungkin nanti ada barang bukti tambahan setelah melakukan penyidikan lebih lanjut," katanya. 

Sebelumnya, keluarga bersama calon ayah tiri korban sempat melapor ke Polres Jepara mengenai kasus pelecehan yang diduga kuat dilakukan oleh tetangga korban. Namun, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, didapatkan fakta bahwa keterangan ibu korban dan calon ayah tiri korban yang tidak sinkron. 

"Ternyata itu hanya alibi pelaku. Saat kami mintai keterangan, ternyata ada yang tidak sinkron antara keterangan ibu korban dan pelaku," ungkap Wildan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)