Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.
Naufal Zuhdi • 9 October 2025 18:01
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini sudah banyak negara-negara lain yang mencampur zat etanol ke Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ini menjawab pernyataan sejumlah badan usaha swasta yang ogah membeli BBM dari Pertamina lantaran kandungan etanol 3,5 persen yang dianggap tidak sesuai.
"Sangat tidak benar kalau dibilang etanol itu tidak bagus, buktinya di negara-negara lain sudah pakai barang ini," kata Bahlil di acara 'Investor Daily Summit 2025 : New Economic Order' yang digelar di Jakarta International Convention Center, Kamis, 9 Oktober 2025.
Bahlil mencontohkan seperti di Brasil, negara tersebut saat ini telah menerapkan E27 atau mencampur etanol sebanyak 27 persen ke BBM. Bahkan, terdapat negara provinsi di Brasil yang telah menerapkan hingga E100.
"Brasil itu adalah negara yang mencampur bensinnya dengan etanol 27 persen mandatory, tetapi beberapa negara bagian di provinsi mereka yang produksi etanolnya. Bagus itu sudah ada E100, itu di Brasil," beber Bahlil.
Selain Brasil, Bahlil juga menyebut beberapa negara seperti Amerika yang saat ini telah menerapkan mandatory E10 serta negara-negara bagiannya yang sudah menerapkan E85. Kemudian India yang sudah menerapkan E20, Thailand yang sudah menerapkan E20, serta Argentina yang sudah menerapkan E12.
Baca juga: Berapa Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina? Ini Fakta dan Tujuannya |