Jangan Ada Diskriminasi di Sekolah Rakyat

ilustrasi medcom.id

Jangan Ada Diskriminasi di Sekolah Rakyat

Media Indonesia • 16 July 2025 18:01

Yogyakarta: Pemerintah baru saja meluncurkan sekolah rakyat yang salah satunya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua Komisi D DPRD DIY, Dwi Wahyu Budiantoro, mengingatkan jangan ada diskriminasi di sekolah rakyat.

"Jangan ada diskriminasi Sekolah Rakyat untuk orang miskin," kata Dwi di Gedung DPRD DIY, Rabu, 16 Juli 2025.
 

Baca: Pemkot Depok Tak Punya Lahan untuk Membangun Sekolah Rakyat
 
Dwi menjelaskan jika hal tersebut terjadi, disparitas pendidikan akan semakin lebar.

Sekolah rakyat menerima siswa-siswa dari latar belakang ekonomi yang tidak mampu. Pendidikan yang diberikan kepada siswa harusnya sesuai dengan standar yang ada, tidak ada diskriminasi hanya karena mereka tidak mampu.

Dwi juga mengakui disparitas pendidikan di DIY masih tinggi. Hal tersebut tampak pada akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi masih rendah.

"Partisipasi kuliah anak-anak Jogja sangat rendah, tidak ada 15 persen," ungkapnya.

Disparitas pendidikan di DIY diharapkan bisa berkurang dengan keberadaan SR.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan Sekolah Rakyat di DIY merupakan implementasi dari arahan Presiden terkait percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui akses pendidikan setara. Sekolah ini merupakan program pendidikan berasrama yang dirancang khusus bagi siswa dari keluarga dengan kondisi ekonomi sangat miskin.

“Konsep dasar Sekolah Rakyat ini merujuk pada kebijakan pusat, terutama untuk anak-anak dari keluarga dengan status miskin ekstrem yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTKSN),” ungkap Endang.

Para siswa tidak mendaftar secara umum, melainkan ditentukan melalui seleksi data yang dihimpun oleh para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Dinas Sosial.

SR ini dilengkapi dengan ruang kelas ber AC, laboratorium fisika dan biologi, perpustakaan, ruang UKS, dan BK. Selain itu, tersedia lapangan olahraga seperti voli, tenis, futsal, hingga badminton.

Sekolah ini juga memiliki asrama siswa putra dan putri, ruang guru, ruang wali asrama, serta perlengkapan tidur. "Kami menyiapkan fasilitas dasar seperti makanan dan kebutuhan harian,” terang Endang.

Para siswa akan mendapatkan 7 stel seragam termasuk seragam nasional, pramuka, olahraga, batik, pakaian tidur, dan pakaian pesiar. Terdapat juga seragam khusus bernuansa lokal sebagai bentuk penguatan identitas budaya.

Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA ini menerapkan sistem pembelajaran dan manajemen waktu yang berbeda dengan sekolah reguler. SR  juga sangat memperhatikan aspek intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ). 

SR juga merekrut guru-guru dengan syarat minimal sertifikasi pendidik (serdik) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Seleksi tambahan juga mencakup tes TOEFL, psikotest, dan wawancara.

Selain guru, pendamping PKH dari berbagai Kapanewon di Bantul turut direkrut sebagai tenaga kependidikan, termasuk sebagai wali asrama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)