Ibas Dorong Pembinaan Berkelanjutan Olahraga Catur

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Foto: Istimewa.

Ibas Dorong Pembinaan Berkelanjutan Olahraga Catur

Arga Sumantri • 15 July 2025 11:03

Jakarta: Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong pengembangan olahraga catur di Tanah Air. Ia menilai Indonesia memiliki banyak talenta catur dan memerlukan pembinaan yang berkelanjutan. 

Hal ini disampaikan Ibas ketika menerima audiensi para atlet catur di Gedung DPR/MPR, Senin, 14 Juli 2025. Ibas menekankan potensi yang ada tidak akan berkembang tanpa dukungan sistem yang baik. 

"Indonesia tak kekurangan talenta. Yang kita butuhkan adalah ekosistem. Yang kita perlukan adalah kesempatan. Dan yang paling mahal adalah pembinaan dan konsistensi," kata Ibas melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Juli 2025. 

Audiensi ini dilakukan jelas peringatan Hari Catur Sedunia yang jatuh pada 20 Juli. Ia mengatakan peringatan itu bisa jadi momentum menyelami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap langkah permainan catur.

"Kita sedang menyelami makna terdalam dari sebuah langkah. Satu bidak yang maju dalam diam bisa mengubah nasib seluruh permainan," ungkapnya.
 

Baca juga: Pecatur 16 Tahun Asal DIY Bersiap Ikuti Piala Dunia Catur di Georgia AS

Ia menilai catur bukan sekadar permainan, melainkan cerminan karakter bangsa yang mengajarkan kesabaran, disiplin, sportivitas, dan strategi yang penting untuk kemajuan Indonesia. Ia menyoroti pentingnya ekosistem pembinaan yang berkelanjutan, kolaborasi antar generasi, serta diplomasi budaya melalui catur sebagai warisan intelektual dan alat pemersatu lintas usia. 

"Hari ini, di tengah gemuruh dunia digital, di tengah gaduh politik dan kecepatan zaman, kita butuh lebih banyak pemikir, bukan penggiring. Lebih banyak perencana, bukan hanya komentator," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Salah satu pecatur, Masruri Rahman, berharap pemerintah dan MPR/DPR bisa menjadi wadah pembinaan jangka panjang catur. Ia mencontohkan salah satu kendala yang dihadapi saat ini. 

Menurut dia, masih sulit bagi para pecatur Tanah Air mengakses rating Federasi Catur Internasional (FIDE). Banyak atlet yang harus standby atau izin tinggal agak lama di Eropa, tapi sulit mendapat visa satu tahun. 

"Saya harap Bapak maupun Pemerintah bisa menjembatani dan memperkenalkan catur dalam negeri kepada pihak sponsor untuk membuat atlet catur Indonesia bisa segera memperoleh rating yang lebih tinggi," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)