Penyaluran KUR ke Sektor Produksi Naik 60 Persen, Dorong Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, dalam forum bertajuk 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025. Metrotvnews.com/ Duta Aerlang

Penyaluran KUR ke Sektor Produksi Naik 60 Persen, Dorong Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Adinda Vinka • 16 October 2025 15:51

Jakarta: Menteri Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyampaikan capaian signifikan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini semakin berorientasi ke sektor produksi.
 
Maman mengungkap penyaluran KUR ke sektor produktif telah menembus 60,5 persen dari total plafon Rp300 triliun pada Oktober ini. Menurutnya orientasi baru tersebut penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Selama ini penyaluran KUR hanya diukur dari jumlah totalnya saja. Saya selalu bilang selain kuantitas, harus ada kualitas pendistribusian KUR. Karena efeknya nanti terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor konsumsi," kata Maman dalam forum bertajuk 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
 

Baca: Menteri Maman Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Kolaborasi
 
Maman menilai selama ini banyak dana KUR terserap untuk sektor konsumtif yang tidak memberi dampak besar terhadap ekonomi daerah. Ia menegaskan kebijakan baru mendorong penyaluran kredit ke sektor produksi, seperti pertanian, industri kecil, dan manufaktur.

"Kita tekan betul agar KUR disalurkan ke sektor produksi. Karena pada saat KUR itu dialihkan ke produksi, impact terhadap ekonomi dan konsumsi kita jadi signifikan," jelas Maman.

Pergeseran kebijakan ini disebut berpengaruh langsung terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, yang menjadi salah satu komponen utama pendorong PDB. Selain itu, pemerintah juga memperkuat literasi UMKM agar dapat memanfaatkan pembiayaan dengan efektif.

Maman menegaskan jika Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka tidak ada pilihan selain memperbesar likuiditas ke sektor produktif.

"Kalau kita mau mendorong pertumbuhan ekonomi ke 8 persen, tidak ada cerita lain, kita harus berani dorong semua likuiditas kita ke sektor produksi," ungkap Maman.

Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menjadikan konsumsi dan produksi domestik sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan merata di seluruh daerah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)