Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 1 September 2025 19:14
Jakarta: Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) adalah indikator ekonomi penting yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dalam periode tertentu.
IHK biasanya menghasilkan angka inflasi atau deflasi. Lantas, bagaimana Badan Pusat Statistik (BPS) menghasilkan data inflasi yang jadi acuan semua pihak?
Di balik data tersebut, ada proses panjang yang dilakukan oleh BPS setiap bulannya. Simak begini cara data inflasi dihasilkan berdasarkan video di laman youtube BPS Statistics:
Prosesnya dimulai dengan Survei Harga Konsumen (SHK). Survei ini rutin digelar BPS setiap bulan di 150 kabupaten dan kota, mencakup wilayah perkotaan hingga perdesaan. Tujuannya memantau pergerakan harga komoditas barang dan jasa yang umum dikonsumsi masyarakat.
BPS merekam harga berbagai kebutuhan, mulai dari beras, telur, rokok, hingga biaya pendidikan dan tarif angkutan udara. Pengumpulan data tidak hanya dilakukan di pasar tradisional dan modern, tapi juga dari marketplace. Respondennya adalah para pedagang eceran.
Baca juga:
BPS Catat Deflasi 0,08% di Agustus 2025 |
Setelah data terkumpul, BPS menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK). Angka inflasi diperoleh dari persentase perubahan IHK dari waktu ke waktu. BPS menggunakan metodologi standar internasional dalam setiap tahapan, mulai dari pemilihan waktu, tempat, hingga responden survei.
Sebagai contoh, jika IHK bulan Maret 2025 adalah 107,22, sementara IHK Februari 2025 adalah 105,48, maka inflasi bulan Maret (bulanan) dihitung dengan rumus:
IHK Maret 2025 ? IHK Februari 2025
Hasilnya, angka inflasi Maret 2025 tercatat sebesar 1,65 persen, yang artinya terjadi kenaikan harga secara bulanan sebesar angka tersebut.
Data inflasi yang akurat ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan untuk mengendalikan harga komoditas demi stabilitas ekonomi. Dengan data yang terpercaya, masyarakat bisa bersama-sama menjaga inflasi untuk ekonomi yang lebih baik. (Aulia Rahmani Hanifa)