Setelah Macet Horor di Pelabuhan Ketapang, Kemenhub Awasi Ketat Kapal Ex-LCT

Arus truk di Pelabuhan Ketapang. Dok Kemenhub.

Setelah Macet Horor di Pelabuhan Ketapang, Kemenhub Awasi Ketat Kapal Ex-LCT

Insi Nantika Jelita • 27 July 2025 13:32

Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperketat aspek keselamatan pelayaran dengan menerapkan pembatasan kapasitas angkut kapal. Khususnya, pada kapal jenis ex-LCT (Landing Craft Tank) yang biasa digunakan untuk mengangkut kargo berat.

Langkah ini diambil menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025. Jumlah kapal yang diizinkan melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk menurun drastis dari 15 kapal menjadi hanya 6 kapal. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan logistik mengular hingga lebih dari 30 kilometer di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

"Meski, pelayanan di Pelabuhan Ketapang berjalan normal, dilakukan pembatasan kapasitas angkut kapal ex-LCT," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 27 Juli 2025.

Pengetatan itu ialah memastikan setiap kapal tersebut mengangkut maksimal 6 truk besar tronton untuk memastikan keselamatan pelayaran.
 

Baca juga: Antrean Panjang Truk Kembali Terjadi di Pelabuhan Ketapang

Masyhud menjelaskan kapal ex-LCT yang sudah memenuhi rekomendasi dan diizinkan beroperasi harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan, yaitu load factor sebesar 75 persen dan tidak boleh mengangkut penumpang. Kemudian, sopir dan kenek dibatasi hanya masing-masing 1 orang setiap truk.

"Dan keduanya wajib menggunakan lifejacket selama dalam pelayaran," tambahnya. 

Masyhud menerangkan seluruh kapal penyeberangan yang melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk telah dinyatakan layak dan beroperasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Saat ini, tengah dilakukan perbaikan Jalur Gumitir selama dua bulan ke depan. Hal ini dalam rangka preservasi jalan nasional yang kemungkinan berdampak pada arus lalulintas menuju pelabuhan.

Selain itu, berdasarkan laporan dari KSOP Kelas III Tanjung Wangi, ada penambahan demand kendaraan di jalan lintas Utara akibat penutupan di jalur Selatan. Namun, menjelang sore antrian masuk pelabuhan sudah berkurang.

Masyhud menuturkan untuk mengurangi kepadatan di jalan sekitar pelabuhan, telah disediakan kantong parkir untuk menampung kendaraan yang sedang menunggu antrian masuk ke kapal. Selain itu, dilakukan percepatan proses sandar muat di dermaga lintas Ketapang-Gilimanuk serta penambahan armada kapal.

Adapun total kapal yang beroperasi saat ini adalah sebanyak 27 kapal yang terdiri dari 19 kapal di Dermaga MB I-IV, 7 kapal di Dermaga LCM dan 1 merupakan kapal perbantuan di dermaga Bulusan. Kemenhub mengimbau
masyarakat yang akan melintasi jalan menuju Pelabuhan Ketapang, agar selalu mengecek kondisi lalu lintas dan rute alternatif.

"Serta, mematuhi pengaturan jalan yang dilakukan oleh pihak kepolisian agar perjalanan tetap aman dan efisien," ujar Masyhud.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)