Senator Marco Rubio resmi dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Selasa, 21 Januari 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 January 2025 07:21
Washington: Kabinet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai terbentuk, dengan anggota pertamanya adalah senator asal Florida, Marco Rubio.
Rubio, 53 tahun, resmi dilantik sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa. Ini merupakan jabatan tertinggi dalam kabinet AS setelah presiden dan wakil presiden.
Pelantikan Rubio diadakan setelah pemungutan suara bulat yang jarang terjadi di Senat AS.
Total 99 anggota Senat AS memberikan suara mendukung: Satu-satunya suara yang hilang di majelis beranggotakan 100 orang itu adalah Rubio sendiri, karena ia harus mengundurkan diri sebagai senator untuk memangku jabatan barunya.
Berbicara di upacara pelantikan, Wakil Presiden JD Vance menggambarkan Rubio sebagai "perubahan yang dibutuhkan dari generasi gagal dalam kebijakan luar negeri.”
"Ia adalah pencari solusi bipartisan, orang yang benar-benar dapat menyelesaikan berbagai hal, tetapi konservatif dengan prinsip dan visi yang hebat," kata Vance, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 22 Januari 2025.
“Dan saya pikir lebih dari siapa pun yang pernah saya temui di Washington selama beberapa tahun terakhir, Senator Rubio, saya pikir, memahami prioritas khusus Presiden Trump,” sambungnya.
Dalam sambutan pertamanya sebagai Menlu AS, Rubio memuji karyawan federal yang menjalankan operasi sehari-hari di Kementerian Luar Negeri AS, badan eksekutif yang sekarang menjadi tanggung jawabnya.
“Ini adalah kehormatan dan hak istimewa luar biasa untuk menjalankan peran ini, berada di sini — terus terang, untuk mengawasi korps diplomatik paling hebat, paling efektif, paling berbakat, paling berpengalaman dalam sejarah dunia,” tutur Rubio.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada staf yang dipekerjakan secara lokal, warga negara dari negara-negara tersebut yang bekerja dengan kami,” tambahnya.
“Tanpa bantuan mereka, tanpa dukungan mereka, mustahil bagi kami untuk menjalankan misi kami,” ungkap Rubio.
Baca juga: Penuh Kontroversi, Inilah Tim Pilihan Trump untuk Masa Jabatan Kedua