Mobil Listrik di Bawah Rp300 Juta Lebih Diminati Masyarakat Indonesia

Ilustrasi mobil listrik. Foto: Nissan

Mobil Listrik di Bawah Rp300 Juta Lebih Diminati Masyarakat Indonesia

Media Indonesia • 7 September 2023 10:48

Jakarta: Pangsa pasar mobil listrik yang paling diminati masyarakat Indonesia adalah di bawah harga Rp300 juta.
 
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan demikian lantaran peminat mobil listrik dengan harga di atas Rp300 juta-Rp500 juta masih minim. 
 
Misalnya saja, pembeli mobil listrik Tesla dan BYD tercatat Gaikindo tidak mencapai 1.000 orang. Sementara, data lain menyebutkan penjualan mobil listrik compact Wuling Air ev yang dipatok di bawah Rp300 juta laku sebanyak 1.654 unit sepanjang semester I-2023.
 
"Kebanyakan yang membeli kendaraan mobil listrik di Indonesia itu yang harganya terjangkau di bawah Rp300 juta. Kalau itu harganya di atas Rp300 juta, volumenya sangat kecil," ujar Kukuh dalam Forum Diskusi Denpasar 12: Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik, secara daring, dilansir Media Indonesia, Kamis, 7 Sepetember 2023.

Baca juga: Bos Lamborghini Pede Penjualan Tembus 10 Ribu di 2023
 
Dalam data Gaikindo tercatat penjualan mobil listrik jenis non internal combustion engine (ICE) sepanjang Januari-Juli 2023 mencapai 556.439 unit. Lalu mobil dengan teknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) laku terjual sebanyak 23.004 unit. 
 
Sementara untuk penjualan mobil listrik jenis plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) masih minim dengan hanya 38 unit dan pembeli battery electric vehicle (BEV) sebesar 6.920 unit.

Pembeli mobil listrik rata-rata sudah punya mobil konvensional 

Kukuh menjelaskan rata-rata pembeli mobil listrik di Tanah Air sudah memiliki kendaraan konvensional. Sehingga, pemakaian kendaraan listrik dianggap sebagai pilihan alternatif.
 
"Para pembeli kendaraan listrik ini bukan first time. Mereka adalah konsumen yang mempunyai dua atau tiga kendaraan bermotor," sebut dia. 
 
Kukuh menambahkan secara umum Indonesia masih kalah bersaing dengan negara tetangga yakni Thailand dalam komponen industri otomotif. Mulai dari rantai pasokan tier 1, 2, dan 3. Misalnya, di tier 1 dalam memproduksi ban, cakram rem dan piston, Indonesia memiliki 550 perusahaan dengan 220 ribu pekerja di 2019. Berbeda dengan Thailand yang memiliki 700 perusahaan dengan 250 ribu pekerja.
 
"Ini adalah tantangan utama kita, bahwa Indonesia kelebihan yakni bahan mentah tapi masih kalah dengan Thailand. Dari sisi mobil konvensional saja sudah kalah, apalagi dengan kendaraan listrik," terang Kukuh.

(Insi Nantika Jelita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)