Imbas tembakan bom cluster di Ukraina. Foto: BBC
Fajar Nugraha • 14 July 2023 05:17
Kyiv: Angkatan bersenjata Ukraina telah menerima bom cluster atau munisi tandan yang dijanjikan oleh Amerika Serikat (AS) untuk Kyiv. Bom itu dikirim untuk meningkatkan serangan balasan yang bergerak lambat terhadap invasi Rusia.
"Kami baru saja mendapatkannya, kami belum menggunakannya, tetapi mereka dapat mengubah (medan perang) secara radikal," kata komandan tentara Ukraina Oleksandr Tarnavskyi kepada CNN dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 14 Juli 2023.
Amerika Serikat pekan lalu mengatakan akan mengirimkan bom cluster ke Ukraina, meskipun ada kekhawatiran atas risiko jangka panjang yang ditimbulkan terhadap warga sipil.
“Musuh juga memahami bahwa dengan mendapatkan amunisi ini, kami akan mendapat keuntungan,” kata Tarnavskyi.
Tarnavskyi mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Ukraina tidak akan mengerahkan senjata di daerah padat penduduk.
"Rusia berpikir bahwa kami akan menggunakannya di semua garis depan. Ini sangat salah," katanya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, keputusan itu "sangat sulit" tetapi menekankan Ukraina membutuhkan amunisi tambahan untuk mengisi kembali stoknya yang habis
Senjata kontroversial itu dapat menyebar hingga beberapa ratus bahan peledak kecil, yang dapat tetap tidak meledak di dalam tanah. Parahnya, bom seperti ini menimbulkan risiko bagi warga sipil setelah konflik berakhir.
Munisi tandan ini dilarang oleh banyak negara -,terutama di Eropa,- yang merupakan penandatangan Konvensi Oslo 2008, di mana Rusia, Amerika Serikat, atau Ukraina bukan merupakan pihak peratifikasi.
Kremlin mengatakan akan mengambil "tindakan balasan" jika senjata itu dikerahkan oleh Ukraina terhadap pasukannya.