NEWSTICKER

Korea Selatan Perkuat Pengembangan Pusat E-Mobility di Indonesia

Korea Selatan Perkuat Pengembangan Pusat E-Mobility di Indonesia

N/A • 15 May 2023 19:37

Pusat Kerja Sama Mobility antara Indonesia dan Korea di Gedung Lemigas, Jakarta Selatan resmi dibuka hari ini, Senin (15/5/2023). Bentuk kerja sama ini menandai peringatan ke-50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Korea dengan Indonesia. 

Menurut Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, Indonesia mendapatkan bantuan berupa dana hibah sebesar USD15 juta, dan juga bantuan di dalam pengadaan mobil dan motor listrik serta fasilitas charging dari Indonesia.

"Jadi ada beberapa pekerjaan yang mendapatkan bantuan dari Korea. Pertama adalah pengadaan mobil, motor, fasilitas charging. Yang menggunakan PLTS juga ada, kemudian yang terpenting adalah pengembangan manusia. Akan ada 24 paket pelatihan untuk mempercepat program EV di Indonesia. Jadi ini adalah kerja sama hibah dari pemerintah Korea," ungkap Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana.

Dalam peresmian ini dihadiri langsung oleh Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana. Wakil Menteri MOTIE Satu Korea, Jang Youngjin. Presiden Korea Automotive Technology Institute (KATECH), Na Seing-sik. 

Sebelumnya, hubungan antara Korea dan Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan didalam kegiatan pertukaran Sumber Daya Manusia (SDM) dan Perdagangan. Sehingga, Indonesia memiliki kedudukan yang kokoh sebagai salah satu mitra dagang utama bagi Korea Selatan terutama dalam bidang kendaraan listrik dan baterai.

Hal ini terbukti dari sejumlah perusahaan besar asal Korea Selatan yang ada di bidang elektronik, petrokimia, besi dan baja yang telah menanamkan modal di Indonesia dalam bentuk Investasi.

"Hubungan selama 50 tahun ke depan akan semakin diperluas, seperti hubungan yang telah terjalin selama setengah abad terakhir. Hal yang menjadi penyemangat bagi kita adalah kerja sama di bidang kendaraan listrik dan baterai yang semakin dipererat, yang menjadi kunci dalam industri yang berorientasi kepda masa depan dalam mengenbangkan industri E-Mobility." tutur Jang Youngjin. Wakil Menteri Satu, Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi (MOTIE) Korea Selatan.

Menurut Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana dengan adanya Pusat Kerjasama Mobility ini, dibangunnya bengkel mobil listrik di Indonesia dan juga pusat konversi motor berbahan bakar BBM ke motor listrik akan membangun pekerjaan baru untuk masyarakat. 

Sejauh ini sudah ada 50.000 motor BBM yang di konversi ke motor listrik di seluruh Indonesia.

"Jadi nanti disini, selain hasil desain. Nanti akan ada beberapa pekerjaan bengkel untuk mobil listrik juga akan dibangun, sebetulnya sudah ada sekarang juga. Yaitu pusat konversi untuk motor listrik, jadi sebelumnya kita menumpang di gedung LEMIGAS, nanti kita akan bangun khusus untuk melaksanakan program pemerintah, untuk konversi 50.000 motor BBM ke motor listrik. Jadi disini nanti akan jadi pusat, baik mobil atau motor listrik, maulun juga fasilitas charging termasuk juga pengembangan manusianya," tambah Dadan Kusdiana. 
?
Kerja sama ini merupakan bukti dari pemerintah untuk mendorong investasi E-Mobility di Indonesia. Diketahui, setelah ini Menteri Perdagangan Korea Selatan akan langsung mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia untuk membahas mengenai agenda-agenda terkait E-Mobility mencakup motor listrik, mobil listrik dan investasi Korea Selatan di Indonesia. 
(Leah Alexis Laloan)