India Belum Putuskan Insentif ke Tesla

Tesla. Foto: Unsplash.

India Belum Putuskan Insentif ke Tesla

Arif Wicaksono • 19 January 2024 16:28

New Delhi: India belum mengambil keputusan untuk memotong pajak impor kendaraan listrik (EV). Hal ini berdasarkan kebijakan baru yang diusulkan bagi produsen mobil yang berkomitmen pada manufaktur lokal dan dapat memudahkan masuknya Tesla.  
 

baca juga:

Elon Musk Punya Syarat Khusus Kembangkan AI di Tesla



Pemerintah India berencana memberikan insentif kepada Tesla dan produsen mobil global lainnya. India sedang menyusun usulan kebijakan untuk memangkas pajak impor kendaraan listrik sebesar 100 persen hingga 15 persen bagi produsen mobil yang pada akhirnya berkomitmen untuk berinvestasi dan berproduksi di India.

Pertimbangan mengenai pajak impor dimulai setelah Tesla menyatakan tertarik membangun pabrik di India untuk memproduksi kendaraan listrik dengan harga USD4.000, sekitar 25 persen lebih murah dibandingkan model entry-level Tesla saat ini. Tesla juga menyerukan pajak yang lebih rendah pada model yang lebih mahal yang ingin dijualnya di India.

Birokrat Utama di Departemen Promosi Industri dan Perdagangan India Rajesh Kumar Singh mengatakan Tesla kemungkinan akan mencoba membawa mobil ke pasar di India dengan kisaran harga USD24 ribu hingga USD36 ribu.

"Masalah ini meningkatkan penolakan dari industri dalam negeri karena mereka juga berada di segmen (harga EV) tersebut. Ini adalah wilayah yang sangat diperebutkan dan sejauh ini kami belum dapat mengambil keputusan akhir mengenai hal ini," tegas dia, dilansir Channel News Asia, Jumat, 19 Januari 2024.

Singh tidak menyebutkan nama produsen mobil dalam negeri, namun Reuters melaporkan Tata Motors, pemain kendaraan listrik terbesar di India, dan Mahindra & Mahindra telah menekan para pejabat untuk tidak menurunkan pajak impor kendaraan listrik untuk melindungi perusahaan lokal di tengah kemungkinan rencana masuknya Tesla.

Managing Director Mahindra & Mahindra Anish Shah minggu ini dalam sebuah wawancara menyerukan kesetaraan persaingan antara pembuat mobil EV dalam dan luar negeri, dengan mengatakan India harus mempromosikan manufaktur lokal. Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja reguler AS.

Tuntutan pajak dari Elon Musk

Tesla pertama kali mencoba memasuki India dengan menuntut pajak impor yang lebih rendah, yang menurut Elon Musk merupakan pajak yang tertinggi di dunia dibandingkan negara besar mana pun.

Tuntutan pajak tersebut menyebabkan pembicaraan dengan New Delhi menemui jalan buntu pada 2022. Tesla mengalah menawarkan untuk mendirikan manufaktur lokal seperti yang didorong oleh India.

India menjual empat juta mobil tahun lalu dan hanya 82 ribu di antaranya adalah kendaraan listrik, namun segmen baru ini mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 115 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah juga berupaya menerapkan infrastruktur pengisian daya yang memadai di seluruh negeri karena kurangnya infrastruktur merupakan alasan utama mengapa konsumen enggan beralih ke kendaraan listrik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)