Strategi Investasi Dinilai Tak Boleh Seenaknya Presiden

Ilustrasi kereta cepat/PT KAI

Strategi Investasi Dinilai Tak Boleh Seenaknya Presiden

Theofilus Ifan Sucipto • 8 October 2023 12:57

Jakarta: Pengamat politik Syahganda Nainggolan menyoroti anggaran Rp108 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB). Dana itu dinilai bisa dialihkan untuk mendorong ekonomi di daerah lain.

"Strategi investasi sebuah bangsa tidak boleh seenak-enak presiden," kata Syahganda dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Kereta Cepat Jebakan Utang China?" Minggu, 1 Oktober 2023.

Syahganda mengatakan opsi bepergian Jakarta-Bandung bisa dengan kereta api Argo Parahyangan yang ditempuh sekitar tiga jam. Pilihan lainnya ialah menggunakan mobil lewat tol Cipularang dengan durasi 1,5 jam bila jalan sejak subuh.

"Sebenarnya untuk kepentingan (mobilisasi) Jakarta-Bandung, menurut saya bangsa ini sudah cukup," ujar dia.

Selain itu, Syahganda menilai penamaan KCJB kurang tepat. Sebab, kereta itu berhenti di Padalarang.

"Kalau Jakarta-Bandung, harusnya titiknya (berhenti) di Bandung. Ini juga satu manipulasi," papar Syahganda.

Syahganda menyebut anggaran fantastis Rp108 triliun bisa dipakai untuk membangun infrastruktur di Selat Sunda. Kemudian membangun jembatan di Selat Malaka yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia.

"Yang bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi di Sumatra dan Riau kalau berinvestasi di sana," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)