Ilustrasi--Lahan pertanian sawah alami kekeringan. (MGN/Nur Soli)
Sidoarjo: Sedikitnya 120 hektare lahan pertanian Desa Kupang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami kekeringan.
Para petani mengeluh karena padi siap tanam terancam mati. Petani berharap ada perhatian serius dari pemerintah, karena jika terjadi gagal panen, stabilitas ketahanan pangan bisa terganggu.
Kepala Desa Kupang Mukhamad membenarkan 120 hektare sawah di wilayahnya mengalami kekurangan air. Akibatnya bibit padi siap tanam terancam mati bila sawah tidak segera teraliri air.
"Kondisi Ini sudah 10 hari berlangsung. Pihak desa sudah menyampaikan ke dinas terkait. Namun harus tetap menunggu jadwal gilir air," kata Mukhamad, Rabu, 5 Juni 2024.
Mukhamad sangat berharap air irigasi segera masuk ke persawahan desanya sesuai jadwal. Dengan begitu bibit padi yang berusia 15 sampai 20 hari dapat segera ditanam.
"Kondisi persawahan Desa Kupang ini sudah darurat, mohon pemerintah daerah dan dinas terkait segera membantu mengatasi kekeringan lahan ini," kata Mukhamad.
Merespons keluhan petani Desa Kupang, Plt Bupati Sidoarjo Subandi langsung melakukan sidak. Dia didampingi Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Makhmud serta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Eni Rustianingsih.
Setelah melihat langsung kondisi lahan pertanian tersebut, Subandi segera mengoordinasikan dengan Dinas PU Bina Marga dan SDA Kabupaten Sidoarjo. Dia meminta Kepala UPT Air dan Jalan yang ada di kecamatan untuk mengatur pembagian irigasi dengan baik. Yaitu untuk lahan kering dulu yang difokuskan, agar pembagian air tidak sampai menjadi persoalan.
"Kasihan petani, memasuki musim tanam tapi tidak bisa menanam padi karena terkendala pengairan lahan pertanian," kata Subandi.
Memasuki musim kemarau, kata Subandi, memang
memengaruhi debit air sungai yang biasa mengaliri sawah Desa Kupang. Akibatnya pembagian air irigasi dari sungai Mangetan Kanal Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik kurang optimal.
Pemerintah daerah akan berupaya memberikan bantuan pompa air sekaligus BBM-nya. Selain itu, juga akan berupaya untuk memfungsikan kembali rumah pompa air peninggalan Belanda yang ada di Jabon.
"Kita akan perintahkan Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo untuk audiensi ke Kementerian Pertanian dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU PR di Jakarta. Karena kita perlu izin agar pintu air yang ada pompa besar di Jabon itu bisa kita fungsikan kembali untuk menambah debit air yang ada di daerah Jabon," jelasnya.