Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Harga rumah di Tiongkok turun lebih cepat pada Mei 2024.
Dikutip dari
Business Times, Selasa, 18 Juni 2024, menurut data Biro Statistik Nasional Tiongkok harga rumah baru di 70 kota, tidak termasuk perumahan yang disubsidi negara, turun 0,71 persen dari April atau penurunan terbesar sejak Oktober 2014.
Nilai rumah yang ada turun 1 persen, penurunan paling tajam setidaknya sejak 2011 ketika Tiongkok mulai menggunakan metode pengumpulan data saat ini.
Bulan lalu Tiongkok meluncurkan paket penyelamatan real estate secara luas untuk mengatasi masalah terbesar yang menimpa perekonomian negara tersebut.
Tiongkok sudah melonggarkan peraturan hipotek dan mendorong pemerintah daerah untuk membeli rumah yang tidak terjual.
Tiga kota terbesar yakni Shanghai, Shenzhen dan Guangzhou, telah meluncurkan pelonggaran jumbo bagi pembeli rumah, memangkas persyaratan pembayaran uang muka dan memberikan ruang untuk hipotek yang lebih murah. Namun, Ibu kota Beijing tak melakukanya.
Terbatasnya pendanaan
Namun para investor dan analis tetap skeptis langkah-langkah tersebut akan cukup karena terbatasnya pendanaan bank sentral yang terungkap sejauh ini dan lambatnya kemajuan program uji coba yang ada di beberapa kota. Kelebihan pasokan perumahan telah menurunkan harga properti, sehingga mengurangi alasan masyarakat untuk berinvestasi di properti.
"Harga rumah yang lebih lemah dari perkiraan menunjukkan bahwa langkah-langkah tersebut belum meningkatkan kepercayaan pembeli rumah," kata Kepala Penelitian Properti Tiongkok di CGS International Securities Hong Kong Raymond Cheng.
Ia mengharapkan para pejabat mendesak pemerintah daerah untuk mempercepat implementasi kebijakan. Penurunan harga juga semakin dalam dibandingkan tahun sebelumnya. Harga rumah baru turun 4,3 persen dan harga rumah bekas anjlok 7,5 persen.
Analis properti JPMorgan Chase & Co, Karl Chan, memperkirakan pembatasan pembelian rumah akan dilonggarkan lebih lanjut. Ekonom HSBC Holdings memperkirakan akan ada lebih banyak langkah untuk mengurangi persediaan.
Ekonom Goldman Sachs Group Hui Shan menjelaskan langkah-langkah baru sangat mungkin terjadi jika pasar properti tidak membaik dalam beberapa bulan mendatang.
Investor belum yakin kemerosotan sektor perumahan telah mencapai titik balik bagi para pengembang yang kekurangan uang. Dexin China Holdings pekan lalu menjadi perusahaan pengembang terbaru yang diperintahkan untuk dilikuidasi oleh pengadilan Hong Kong.