Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Inflasi konsumen Tiongkok tetap stabil pada Mei sementara penurunan harga produsen mereda. Tren menunjukkan Beijing perlu berbuat lebih banyak untuk menopang permintaan domestik yang lemah.
Data dari Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok menunjukan Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,3 persen di Mei dari tahun sebelumnya, menyamai kenaikan di April atau dibawah perkiraan kenaikan sebesar 0,4 persen di bulan Mei. jajak pendapat Reuters.
CPI turun 0,1 persen dari bulan sebelumnya, dibandingkan kenaikan 0,1 persen di April dan dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yang memperkirakan pertumbuhan nol.
Penurunan indeks harga produsen (PPI) berkurang menjadi 1,4 persen di Mei dari 2,5 persen di bulan April, dibandingkan dengan perkiraan penurunan sebesar 1,5 persen.
“Saya pikir tekanan deflasi belum memudar,” kata Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang dikutip dari
Channel News Asia, Kamis, 13 Juni 2024.
Zhiwei menuturkan inflasi CPI sedikit negatif dari bulan ke bulan. Perbaikan PPI sebagian besar didorong oleh harga komoditas seperti tembaga dan emas, yang tidak mencerminkan permintaan domestik Tiongkok.
Perekonomian Tiongkok mengalami kesulitan untuk bangkit meskipun pembatasan ketat akibat Covid-19 telah berakhir pada akhir tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak krisis sektor properti yang berkepanjangan terhadap kepercayaan investor, dunia usaha, dan konsumen.
Beijing telah meluncurkan beberapa langkah untuk memacu permintaan di sektor perumahan dan meluncurkan skema lain untuk meningkatkan sentimen konsumen, termasuk menawarkan insentif yang disubsidi pemerintah untuk memacu perdagangan mobil dan barang konsumsi lainnya.
Ciptakan banyak lapangan kerja
Tiongkok juga berjanji untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang terkait dengan proyek-proyek besar, meluncurkan langkah-langkah untuk meningkatkan permintaan domestik yang ditargetkan untuk kaum muda dan menjanjikan stimulus fiskal yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan.
Data yang dirilis mengenai ukuran inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, menyoroti rapuhnya permintaan domestik. Angka tersebut berada pada angka 0,6 persen pada bulan Mei tahun-ke-tahun, melambat dari 0,7 persen pada bulan April.
Banyak ekonom memperkirakan Beijing akan mengumumkan lebih banyak langkah dukungan dalam beberapa bulan mendatang untuk menjaga perekonomian tetap pada jalurnya untuk mencapai target pertumbuhan PDB sekitar 5 persen untuk tahun ini, dan mendorong pemulihan yang berkelanjutan.
“Sikap kebijakan yang lebih komprehensif dan proaktif yang mencakup sektor fiskal, moneter, dan properti mungkin diperlukan untuk meningkatkan permintaan domestik secara lebih efektif,” Zhang dari Pinpoint.