Harga Minyak Naik, Pedagang Menanti Stok Terbaru

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Naik, Pedagang Menanti Stok Terbaru

Annisa Ayu Artanti • 19 June 2024 08:50

Jakarta: Harga minyak ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat. Para pedagang menunggu persediaan baru untuk mempertimbangkan ekspektasi kenaikan permintaan karena musim panas sedang berlangsung.
 
Melansir Investing.com, Rabu, 19 Juni 2024, pada pukul 14:30 WIB (18:30 GMT), harga minyak mentah AS naik 1,5 persen dan menetap di USD81,57 per barel. Sementara harga minyak Brent naik 1,3 persen menjadi USD85,33 per barel.

Menanti persediaan AS

Perkiraan stok minyak mentah AS terbaru akan dirilis di akhir sesi, dengan American Petroleum Institute akan mengungkapkan perkiraannya, sebelum angka resmi pada Kamis. Hal ini lebih lambat sehari dari biasanya karena hari libur pada Rabu.
 
Persediaan minyak mentah ini diperkirakan turun 2,3 juta barel dalam sepekan hingga 14 Juni, menurut para analis yang disurvei oleh Reuters.

Konsensus memperkirakan harga minyak akan naik pada kuartal ketiga, kata Bank of America, tetapi belum jelas apakah keseimbangan akan cukup kuat pada kuartal III-2024 untuk mengubah pasar dari surplus yang terlihat besar menjadi defisit yang dapat mengangkat harga.

 
Baca juga: 

Harga Minyak Naik di Tengah Prospek Aktivitas Kilang Tiongkok


Pemangkasan OPEC+ yang diperpanjang akan membantu, terutama jika kepatuhan tinggi dan Rusia, Irak, dan Kazakhstan menebus kurangnya kepatuhan selama bulan-bulan musim panas.

Namun, jika peningkatan inventori terus berlanjut hingga kuartal III, harga dan struktur minyak bumi kemungkinan akan berada di bawah tekanan, bank menambahkan.


Di samping itu, data inventaris baru akan membantu para investor mengukur keseimbangan pasokan dan permintaan pada saat banyak yang menaruh harapan pada kenaikan permintaan musim panas.

Ketidakpastian atas permintaan, keseimbangan pasokan

Kedua kontrak minyak mentah naik sekitar dua persen pada Senin, ditutup ke level tertinggi sejak April. Kenaikan ini didukung oleh ekspektasi musim liburan musim panas di Belahan Bumi Utara akan meningkatkan permintaan bahan bakar musim panas ini.

Namun, patokan global, Brent, masih jauh dari puncak USD90 yang terlihat pada pertengahan April.

"Ketika ketegangan Timur Tengah mereda dan risiko gangguan pasokan memudar pada April, pasar minyak mengalihkan fokusnya kembali ke fundamental, yang telah melemah selama beberapa waktu," kata para analis di Bank of America, dalam sebuah catatan tertanggal 17 Juni.

Pertumbuhan pasokan berkontribusi pada surplus, tetapi permintaan juga berperan karena pertumbuhan konsumsi jelas melambat, dengan rata-rata 890 ribu barel per hari pada basis tahunan, turun dari 2,1 juta barel per hari rata-rata selama 2024.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)