Ilustrasi. Foto: Unplash
Jakarta:
Harga minyak ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin. Sehingga menambah kenaikan dari minggu lalu karena meningkatnya optimisme terhadap prospek permintaan yang membayangi penurunan aktivitas kilang di Tiongkok, importir terbesar di dunia.
Melansir Investing.com, Selasa, 18 Juni 2024, pada pukul 14.30 WIB (13.30 GMT), minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 2,4 persen lebih tinggi pada USD80,33 per barel dan kontrak Brent naik dua persen menjadi USD84,25 per barel.
Patokan minyak mentah mencatatkan kenaikan minggu lalu, kenaikan pertama dalam empat minggu terakhir, didukung oleh ekspektasi bahwa musim liburan musim panas di belahan bumi utara akan meningkatkan permintaan bahan bakar musim panas ini.
Laporan bulanan dari Administrasi Informasi Energi AS, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Badan Energi Internasional, yang dirilis minggu lalu, menunjukkan persediaan akan berkurang pada paruh kedua tahun ini, meskipun mereka berbeda pendapat mengenai tingkat pertumbuhan permintaan.
Badan Informasi Energi AS (EIA) menaikkan estimasi permintaan minyak dunia menjadi 104,5 juta barel per hari untuk tahun depan, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 104,3 juta barel per hari.
Sementara OPEC mempertahankan proyeksi permintaan minyak global yang kuat pada 2024. Sebaliknya, bagaimanapun, Badan Energi Internasional memangkas proyeksi permintaan minyak mentah global 2024 sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 960 ribu bph.
Data Tiongkok sebagian besar mengecewakan
Meskipun demikian, nada positif ini telah diuji oleh data ekonomi yang tidak merata dari Tiongkok, yang menunjukkan pemulihan yang tersendat-sendat di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Penjualan ritel berada di atas ekspektasi pada Mei, dibantu oleh dorongan liburan, tetapi produksi industri Mei tumbuh 5,6 persen dari tahun sebelumnya, melambat dari laju 6,7 persen pada bulan April dan di bawah ekspektasi untuk kenaikan 6,0 persen.
Selain itu, produksi kilang minyak mentah di Tiongkok turun 1,8 persen tahun ke tahun di Mei, terutama karena pemadaman pemeliharaan yang direncanakan dan tingkat pemrosesan yang dibatasi karena harga minyak mentah yang lebih tinggi dan margin yang lebih rendah.
Ketegangan Timur Tengah
Lebih lanjut peningkatan harga minya masih disebabkan oleh kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas, setelah militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa tembakan lintas batas yang diintensifkan dari gerakan Hizbullah Lebanon ke Israel dapat memicu eskalasi yang serius.