Harga Minyak Dunia Turun

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Turun

Husen Miftahudin • 15 June 2024 09:36

Houston: Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mengakhiri minggu ini dengan kenaikan hampir empat persen karena permintaan bahan bakar di musim panas diperkirakan akan mengurangi persediaan dalam beberapa minggu mendatang.
 
Sementara di sisi lain, minyak mentah Amerika Serikat (AS) justru menghentikan penurunan tiga minggu berturut-turutnya pada perdagangan Jumat waktu setempat karena para analis melihat pasar yang lebih ketat menjelang kuartal ketiga.
 
Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 15 Juni 2024, minyak mentah WTI untuk kontrak Juli 2024 turun 17 sen menjadi USD78,45 per barel. Sedangkan minyak mentah Brent untuk kontrak Agustus 2024 turun 13 sen menjadi USD82,62 per barel.
 
Matt Smith, analis minyak utama di Kpler, mengatakan risikonya adalah kenaikan harga minyak, meskipun kenaikannya akan terbatas.
 
"Kita bisa mendapatkan hingga USD90, tapi kita akan turun lagi. Kita tidak akan mencapai USD95, kita tidak akan mencapai USD100 per barel di sini," tutur dia.
 

Baca juga: Khawatir Pasokan Berlebih, Harga Minyak Dunia Turun
 

Pelototi risiko geopolitik

 
Meskipun sebagian besar pasar telah mengabaikan risiko geopolitik dan kembali fokus pada fundamental, RBC Capital Markets memperingatkan investor untuk tetap mencermati situasi yang semakin genting di perbatasan Israel-Lebanon.
 
"Kami mengamati dengan cermat apakah kepergian Benny Gantz dari kabinet masa perang Israel akan mendukung operasi darat yang bertujuan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan," ungkap Helima Croft, kepala strategi komoditas global, mengatakan kepada klien RBC.
 
Minyak masih jauh di bawah harga tertinggi tahunan yang dicapai pada April tetapi telah kembali menguat setelah aksi jual minggu lalu yang mendorong harga ke posisi terendah dalam empat bulan setelah OPEC+ mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi pada kuartal keempat.
 
Namun, kartel tersebut tetap mempertahankan semua pengurangan produksi hingga Oktober, dan telah melakukan dua tahap pengurangan hingga akhir 2025.
 
Deutsche Bank melihat defisit pasokan minyak meningkat hingga hampir satu juta barel per hari pada kuartal ketiga, yang seharusnya mendukung kenaikan harga Brent ke kisaran USD80-an per barel.
 
"Hanya diperlukan sedikit kelebihan untuk membawa Brent ke kisaran USD90 per barel pada suatu saat selama paruh kedua," kata Deutsche Bank Michael Hsueh dalam sebuah catatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)