Pendeta Kingdom of Jesus Christ, Apollo Quiboloy (Handout)
Marcheilla Ariesta • 9 September 2024 15:10
Manila: Filipina saat ini tidak berniat mengekstradisi seorang pendeta Filipina karena perdagangan seks anak ke Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin, 9 September, setelah penangkapan tersangka.
Apollo Quiboloy, yang menyatakan diri sebagai "Anak Tuhan yang Ditunjuk" dan sekutu mantan presiden Rodrigo Duterte, menyerahkan diri di kota selatan Davao pada Minggu, 8 September di tengah penggeledahan besar-besaran selama dua minggu oleh polisi di kompleks sekte yang luas itu.
AS mendakwa pendeta Kerajaan Yesus Kristus itu pada 2021 dengan perdagangan seks terhadap anak perempuan dan perempuan berusia 12-25 tahun untuk bekerja sebagai asisten pribadi, yang diduga diminta untuk berhubungan seks dengannya.
"Untuk saat ini, kami tidak mempertimbangkan ekstradisi. Kami fokus pada kasus-kasus yang diajukan di Filipina," kata Marcos kepada wartawan di sela-sela konferensi Manila, dilansir dari Digital Journal.
Tidak diketahui jika Amerika Serikat telah secara resmi meminta ekstradisi Quiboloy, yang berusia setidaknya 74 tahun menurut FBI.
Quiboloy, yang diklaim memiliki jutaan pengikut, menghadapi dakwaan di Manila atas pelecehan anak, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia.
Marcos juga mengucapkan selamat kepada polisi karena telah menangkap pendeta tersebut.
“Kami akan menunjukkan sekali lagi kepada dunia bahwa sistem peradilan kami di Filipina aktif, bersemangat, dan bekerja dengan baik,” kata sang presiden.
Quiboloy juga dicari oleh otoritas AS atas penyelundupan uang tunai dalam jumlah besar dan skema yang membawa anggota gereja ke Amerika Serikat menggunakan visa yang diperoleh secara ilegal.
Mereka kemudian dipaksa untuk meminta sumbangan untuk badan amal palsu, mengumpulkan dana yang malah digunakan untuk membiayai operasi gereja dan gaya hidup mewah para pemimpinnya, menurut Biro Investigasi Federal AS.
Baca juga: Jadi Buron Kasus Pelecehan, Pemimpin Gereja KOJC Ditangkap di Filipina