Siti Yona Hukmana • 6 February 2024 15:48
Jakarta: Pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP-OPM) direspons polisi. Organisasi itu akan membujuk pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
"Itu propaganda KKB. Saya tidak dapat info tersebut (pembebasan pilot)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Februari 2024.
Benny mengaku tidak mendapat info dari Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge. Khususnya, terkait pembebasan pilot Susi Air.
Menurut dia, polisi masih berupaya melakukan negosiasi dengan KKB pelaku penyanderaan itu. Upaya itu dilakukan melalui pemerintah daerah yakni Pj. Bupati Nduga Edison Gwijangge.
"Untuk sementara kita lewat Pak Bupati bersama dengan tokoh masyarakat di sana, kan pendekatannya lebih mudah. Karena masih ada hubungan keluarga," ungkap Benny.
KKB, kata dia, tidak membuka ruang komunikasi dengan aparat TNI-Polri. Saat ini, negosiasi KKB dengan Pj Bupati belum membuahkan hasil.
"Itu pun masih belum bisa terealisasi, masih menunggu, masih proses.
Meski belum bebas, Benny memastikan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Pilot yang diculik sejak tahun lalu itu sehat walafiat.
"Informasinya masih memang dia sering berpindah-pindah, kita positif negatif, tidak tahu ya beberapa kali pindah tempat. Termonitor dalam keadaan sehat," pungkasnya.
Sebelumnya, TPNPB-OPM meminta Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogoya membebaskan Phillip. Kepala Staff Umum TPNPB Terryanus Satto dan Jubir TPNPB Sebby Sambom dalam keterangannya mengungkap pembebasan tersebut dilakukan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional.
“Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat,” tegas Sebby dalam keterangannya, Sabtu, 3 Februari 2024.