Ilustrasi hoaks. Medcom
Devi Harahap • 18 December 2024 12:15
Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkapkan hasil evaluasi internalnya terkait sebaran isu negatif selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Hasilnya, media sosial Tiktok menjadi Platform yang paling sering digunakan dalam penyebaran informasi hoaks, ujaran kebencian atau isu negatif.
“Tiktok menjadi media yang paling banyak digunakan untuk menyebarkan informasi yang melanggar dalam Pemilihan Serentak 2024,” ungkap anggota Bawaslu Lolly Suhenty dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Rabu, 18 Desember 2024.
Lolly menjelaskan Tiktok menjadi platform yang digemari dalam menyebarluaskan informasi negatif karena objek konten dan fitur yang ditampilkan lebih mudah diterima masyarakat. Tak butuh waktu lama untuk memengaruhi masyarakat melalui platform tersebut.
“Kenapa Tiktok? Karena objek yang bergerak menjadi konten yang mudah diserap oleh khalayak, kurang dari semenit konten yang diberikan dapat memengaruhi penerima informasi,” jelas Lolly.
Baca Juga:
Ketua Komisi III DPR Sebut Pengerahan 'Partai Coklat' di Pilkada Hoaks |