Kasus Penyekapan Remaja Hamil, Sahroni Ingatkan Polisi Tak Lepas Tangan

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Istimewa.

Kasus Penyekapan Remaja Hamil, Sahroni Ingatkan Polisi Tak Lepas Tangan

Anggi Tondi Martaon • 27 August 2024 18:57

Jakarta: Kasus penyekapan seorang perempuan hamil berusia 17 tahun disekap dua orang pria dewasa di Kasihan, Bantul, Yogyakarta, jadi sorotan. Polisi diminta tak lepas tangan terhadap kasus tersebut.

"Saya minta dalam kasus ini pihak kepolisian tidak lepas tangan begitu saja. Korban jelas disekap dalam kondisi hamil, ini jelas tindak kejahatan dan ada pidananya," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Agustus 2024.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu meminta polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh apakah korban mengalami kekerasan selama penyekapan. Pelaku harus ditangkap dan diproses.

"Jangan dibiarkan langsung mediasi, enak aja. Memang yakin korban mau mediasi setelah diperlakukan seperti itu? Kalau begitu polisi sama saja mentolerir tindak kejahatan. Jadi polisi harus mengutamakan kepentingan korban,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Suami Pelaku KDRT Tewaskan Istrinya di Solo Ditangkap


Menurut Sahroni, permasalahan tersebut tak bisa hanya diselesaikan dengan mediasi. Hal itu dianggap sebagai pembiaran.

”Jadi jangan dibiarkan mediasi begitu saja, apalagi tanpa pengawasan. Sama aja polisi menyerahkan korban ke tangan kriminal,” sebut dia.

Sahroni ingin korban mendapat keadilan. Proses hukum yang dilakukan juga diharapkan memberikan efek jera.

“Yang bisa polisi bantu pastikan ialah agar korban mendapatkan keputusan terbaiknya, dan mencegah korban mengalami tindak penyekapan atau bahkan kekerasan di masa mendatang,” ujar dia.

Seorang perempuan berusia 17 tahun yang hamil disekap dua orang pria di Kasihan, Bantul. Setelah mendapat laporan, polisi berhasil mengevakuasi korban dan menahan dua pria, yaitu F, 25, dan EN, 25. 

Kejadian ini diduga akibat korban yang mulanya ingin meminta EN untuk bertanggungjawab atas kehamilannya. Namun, pertemuan tersebut berujung cekcok hingga terjadi dugaan penyekapan. 

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan untuk sementara kasus ini akan diselesaikan lewat jalur mediasi. Kedua pihak sepakat untuk membahas permasalahan tersebut secara kekeluargaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)