Rupiah Tertekan Kenaikan Yield Treasury AS

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.

Rupiah Tertekan Kenaikan Yield Treasury AS

Arif Wicaksono • 8 May 2024 10:01

Jakarta: Nilai tukar rupiah melemah terhadap laju mata uang paman sam pada hari ini. Rupiah melemah setelah dolar AS naik terdorong kenaikan yield Treasury AS.
 

baca juga:

Rupiah Lesu karena Pelaku Pasar Fokus Menanti Suku Bunga The Fed


Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024, melemah 44 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.090 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.046 per USD.

Sementara itu yield Treasury AS untuk 10 tahun naik sebesar 0,01 persen. Yield Treasury AS untuk 30 tahun naik 0,009 persen. Kemudian Yield Treasury AS untuk lima tahun naik sebesar 0,01 persen.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan terlalu dini untuk menyatakan inflasi telah terhenti, hal ini tidak banyak memengaruhi perkiraan pasar untuk penurunan suku bunga.

"Saya pikir kemungkinan besar kita akan duduk di sini lebih lama dari yang kita perkirakan atau ekspektasi masyarakat saat ini sampai kita melihat dampak kebijakan moneter kita," kata Kashkari.

Fokus ke penurunan suku bunga

Investor terus fokus pada kecepatan dan waktu penurunan suku bunga The Fed yang kemungkinan akan mendorong pergerakan mata uang, dengan data ketenagakerjaan AS terbaru yang lebih lemah dari perkiraan.

Kemudian bias pelonggaran dari bank sentral AS memperkuat ekspektasi suku bunga kemungkinan akan lebih rendah pada tahun ini. Analis memperkirakan bank sentral akan membiarkan pintu terbuka untuk menurunkan suku bunga pada awal Juni.

"Pasar menepis komentar Presiden Fed Minneapolis Kashkari, yang berpandangan hawkish," kata Ahli strategi valas senior di National Australia Bank Rodrigo Catril.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)