PBB Sebut Lebih dari 400.000 Anak di Lebanon Mengungsi akibat Perang

Sejumlah anak-anak bersama keluarga mereka mengungsi di Lebanon. (EPA-EFE)

PBB Sebut Lebih dari 400.000 Anak di Lebanon Mengungsi akibat Perang

Willy Haryono • 15 October 2024 07:52

Beirut: Lebih dari 400.000 anak-anak di Lebanon telah mengungsi dalam tiga pekan terakhir, kata seorang pejabat tinggi Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) pada Senin kemarin.

UNICEF memperingatkan risiko adanya "generasi yang hilang" di Lebanon yang sedang bergulat dengan berbagai krisis dan sekarang berada di tengah perang antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Israel telah meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, termasuk meluncurkan invasi darat, setelah setahun terjadi baku tembak di area perbatasan yang merupakan imbas dari perang di Jalur Gaza.

Pertempuran di Lebanon telah membuat 1,2 juta warga terusir dari rumah mereka, sebagian besar dari mereka melarikan diri ke Beirut dan tempat lain di utara sejak tiga pekan terakhir setelah eskalasi.

Ted Chaiban, Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk tindakan kemanusiaan, telah mengunjungi sekolah-sekolah yang telah diubah menjadi tempat penampungan keluarga-keluarga yang mengungsi.

"Yang mengejutkan saya adalah perang ini baru berlangsung tiga minggu, dan sudah banyak anak yang terkena dampaknya," kata Chaiban, mengutip dari laman CP24, Selasa, 15 Oktober 2024.

“Saat kita duduk di sini hari ini, 1,2 juta anak kehilangan pendidikan. Sekolah umum mereka tidak dapat diakses, rusak akibat perang, atau digunakan sebagai tempat penampungan. Hal terakhir yang dibutuhkan negara ini, selain semua yang telah dilaluinya, adalah risiko kehilangan generasi,” ungkapnya.

Sementara beberapa sekolah swasta Lebanon masih beroperasi, sistem sekolah umum telah sangat terpengaruh perang, bersama dengan orang-orang yang paling rentan di negara itu seperti pengungsi Palestina dan Suriah.

“Hal yang juga saya khawatirkan adalah kita memiliki ratusan ribu anak-anak Lebanon, Suriah, Palestina yang berisiko kehilangan kesempatan belajar," tutur Chaiban.

Lebih dari 2.300 orang di Lebanon telah tewas dalam serangan Israel, hampir 7 persen di antaranya terjadi selama bulan lalu, menurut Kementerian Kesehatan negara tersebut. Dalam tiga minggu terakhir, lebih dari 100 anak tewas dan sekitar 800 lainnya terluka, menurut keterangan Chaiban.

Baca juga:  Hizbullah Perangi Israel di Dekat Desa Ramya, Personel UNIFIL Terluka Lagi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)