Harga emas dunia. Foto: Unsplash.
Jakarta: Emas dunia alami kenaikan pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia masih naik di tengah ketidakpastian global.
Melansir Investing, harga emas dunia acuan XAU/USD naik 0,06 persen ke level USD2.330 per ons pada pembukaan perdagangan Rabu, 3 Juli 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 21,58 persen dalam setahun.
Menurut analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer tren kenaikan harga emas masih berlanjut. Faktor pergerakan emas ini didukung perubahan arah tren dan pengaruh konflik Rusia-Eropa.
Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah perubahan arah tren pasar. Secara teknikal, analisa Fischer menunjukkan adanya sinyal positif untuk harga emas.
"Selain itu, konflik antara Rusia dan Eropa masih menjadi sorotan. Meskipun intensitas serangan saat ini menurun, kekhawatiran akan potensi pecahnya Perang Dunia III membuat para investor cenderung lebih berhati-hati dan mencari perlindungan pada aset-aset aman seperti emas," tegas dia.
Sementara itu, meskipun pasar emas saat ini kekurangan katalis, World Gold Council (WGC) mencatat bahwa ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung, ancaman perlambatan ekonomi, dan inflasi yang terus-menerus akan terus menciptakan lingkungan yang positif bagi emas.
Isyarat peluang penurunan suku bunga The Fed
Ekspektasi penurunan suku bunga AS juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Para trader saat ini menunggu lebih banyak isyarat dari Federal Reserve dan data ekonomi AS minggu ini. Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa para trader memperkirakan peluang hampir 58 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di September.
Investor menerima nada positif dari Ketua Federal Reserve Jerome Powel tentang tanda-tanda kemajuan dalam perang melawan inflasi. Sebelumnya survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) menunjukkan jumlah posisi yang tersedia di perekonomian AS mencapai 8,14 juta atau diatas perkiraan sebesar 7,9 juta memberikan sinyal kekuatan ekonomi AS.
Investor juga akan mencermati penggajian nonpertanian data ketenagakerjaan AS akan dirilis pada hari Jumat yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai pasar tenaga kerja, yang sebagian besar telah berjalan kuat dalam beberapa bulan terakhir. Sektor ini juga menjadi pertimbangan utama bagi the Fed dalam menurunkan suku bunga.