Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: ICAEW Director for China and South-East Asia Elaine Hong menyebutkan laporan terbaru dari the World Economic Forum menyatakan lebih dari 98 persen bank sentral sedang melakukan riset, eksperimen, menguji coba ataupun meluncurkan Central Bank Digital Currency (CBDC).
Hal ini untuk melihat kapabilitas dan meningkatkan akses kepada uang sentral, termasuk Indonesia. Pelaku sektor keuangan tentu sangat antusias menyambut terobosan baru ini, termasuk di ICAEW.
"Kehadiran CBDC tentu mewakili perubahan besar dalam lanskap keuangan, dan tentunya pemahaman mengenai implikasinya sangat penting bagi profesi kami," tegas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Mei 2024.
Tidak dapat dielakkan, perubahan digital dan industri keuangan akan terus bersinggungan kedepannya. Dengan kehadiran rupiah digital, perubahan dapat terjadi di banyak aspek di sektor keuangan. Karena itulah peran institusi seperti ICAEW yang menaungi para akuntan profesional bisa menjadi medium yang positif untuk mengedukasi dan memperbaharui pengetahuan.
"Karena sebagai akuntan, mereka dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dan kemampuan terhadap metode-metode baru. Sebagaimana Digital Rupiah adalah bentuk teknologi baru yang akan sangat berdampak pada profesi di sektor keuangan, akuntan juga diharapkan dapat menjadi garda terdepan perubahan," tegas dia.
Presiden Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ardan Adiperdana menyebutkan CBDC merepresentasikan pergeseran paradigma dalam evolusi uang dan keuangan, tidak seperti uang kripto. CBDC juga berfungsi sebagai bentuk digital dari uang fisik yang dikeluarkan oleh pemerintah, dengan keamanan dan stabilitas aset digital bagi konsumen.
"Karena itu, saya juga mengajak para akuntan agar lebih ahli dan fleksibel untuk kebaruan ini. Dampak CBDC kepada kebijakan moneter dan kestabilan finansial tidak dapat dielakkan karena uang digital menawarkan efisiensi dan transparansi.” tegas dia.
Kehadiran rupiah digital nantinya tidak akan melepaskan fungsinya sebagai alat tukar, penyimpanan dan satuan hitung. Bedanya, Digital Rupiah akan membuat transaksi di era digital menjadi lebih fleksibel dan efisien karena ada faktor perbedaan ongkos pembuatan, jika dibandingkan dengan uang kertas yang harus dicetak terlebih dahulu.
Mengulik sisi keamanan, di era di mana perkembangan aset kripto sebagai alat tukar kerap tidak stabil dan dikendalikan oleh entitas yang tidak dikenal, kehadiran rupiah digital terbitan Bank Indonesia bisa memperkuat ekosistem keuangan digital. Selain itu juga bisa menjaga stabilitas sistem keuangan dari ancaman eksternal, seperti penyalahgunaan mata uang kripto.
BI masih lakukan penelitian
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ryan Rizaldy, membeberkan CBDC tidak menciptakan uang baru sehingga tidak akan mengubah uang beredar. Bank Indonesia masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.
"Belum ada waktu pasti kapan rupiah digital akan diluncurkan, saat ini kami belum melihat urgensi untuk meluncurkan secepatnya. Namun, kami sudah mempersiapkan diri agar bisa diluncurkan saat dibutuhkan. Lain dari uang digital pihak swasta, bank sentral tidak memiliki ekosistem tersendiri. Maka dari itu, bank sentral harus bekerja sama dengan industri, bank komersial dan non bank untuk mengeluarkan CBDC," tegas dia.
Rupiah digital didesain melalui inisiatif Proyek Garuda sebagai upaya mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital secara end-to-end dalam agenda transformasi digital nasional. Meskipun pihak swasta atau lembaga nonperbankan dapat menerbitkan uang elektronik mereka sendiri, rupiah digital diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter sebagai pelengkap pilihan alat pembayaran.
Ketika nanti resmi diterbitkan, rupiah digital dapat menjadi kompetitor e-wallet lainnya yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat. Namun jika dibandingkan dengan uang elektronik pihak swasta, basis blockchain dan akun perorangannya menjadikan rupiah digital lebih aman dan mudah dilacak.
“ICAEW sangat mengapresiasi usaha pemerintah dan lembaga keuangan di Indonesia yang sedang berproses melahirkan Digital Rupiah. Semoga inovasi ini membawa energi yang baru untuk perekonomian Indonesia kelak,” tutup Elaine.