Di Tengah Sanksi Barat, Rusia Masih Terima Dana Miliaran Dolar AS

Bendera Rusia. Foto: Unsplash.

Di Tengah Sanksi Barat, Rusia Masih Terima Dana Miliaran Dolar AS

Arif Wicaksono • 13 August 2024 11:22

Moskow: Rusia masih menerima kiriman miliaran dolar dan euro, meskipun ada sanksi ketat yang melarang ekspor mata uang ke negara itu sejak dimulainya perang melawan Ukraina.
 

baca juga: 

Riset: Rusia Bakal Alami Penurunan Populasi karena Perang Ukraina


Melansir Business Insider, Selasa, 13 Agustus 2024, Rusia telah menerima uang kertas dari dolar AS dan euro senilai USD2,3 miliar sejak Maret 2022 atau saat Moskow pertama kali menginvasi Ukraina.
 
baca juga: Presiden Palestina akan Berkunjung ke Rusia, Bahas Situasi Gaza

Kiriman tersebut mungkin menjaga Moskow tetap terikat pada sistem keuangan global meskipun ada upaya dari Barat untuk mempersulit transaksi keuangan bagi negara tersebut.

Kiriman dolar dan euro berasal dari sekutu dekat Rusia, termasuk Uni Emirat Arab dan Turki, negara-negara tempat Rusia telah mengeksploitasi celah perbankan untuk menjaga perdagangan tetap berjalan.

Untuk mengantisipasi ini, Departemen Keuangan AS telah mengancam akan mengenakan sanksi sekunder pada lembaga keuangan yang membantu Rusia menghindari pembatasan perdagangan.

Rusia lakukan dedolarisasi

Pengiriman mata uang asing juga terjadi saat Rusia mulai mende-dolarisasi ekonominya, dengan Presiden Vladimir Putin meminta negara itu untuk mengurangi penggunaan mata uang "beracun" dari Barat awal tahun ini.

Namun, Rusia bergantung pada penggunaan dolar, kata para ekonom, mengingat seberapa luas dolar diperdagangkan dan dimiliki di antara bank-bank sentral dunia dan seberapa luas penggunaannya dalam transaksi internasional.

Ekonom UC Berkeley mengatakan secara khusus, minyak mentah, yang utamanya ditransaksikan dalam dolar AS, merupakan salah satu sumber pendapatan utama Rusia.

"Itu berarti hilangnya akses ke dolar dapat melemahkan aliran uang Moskow dan berpotensi mengirim negara itu ke dalam resesi yang parah," kata ekonom itu.

Beberapa bank asing telah mulai memperketat transaksi Rusia karena takut menjadi sasaran Barat. Lembaga keuangan di UEA, Turki, dan Austria mulai menjauh dari bisnis Rusia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)