Penjagaan polisi di lokasi penangkapan terduga teroris di Kota Batu. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq.
Siti Yona Hukmana • 4 August 2024 14:46
Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut HOK, tersangka teroris yang ditangkap di Batu, Jawa Timur, membeli sejumlah bahan kimia untuk merakit bom. Bahan kimia itu dibeli dengan menggunakan uang tabungannya.
"Setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk pembiayaan bahan-bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari ditabung sendiri, uang jajan," kata juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada wartawan Minggu, 4 Agustus 2024.
Informasi tersebut diperoleh setelah Densus 88 menginterogasi HOK. Bahan kimia yang dibeli dikirim ke kediamannya.
"Pemesanan itu menggunakan alamat dari rumah," ungkap dia.
HOK belajar sendiri merakit bom. Pengetahuan tersebut diperoleh melalui internet.
"Yang bersangkutan mempelajari cara membuat atau merakit bom ini dari internet. Ada
website tertentu yang diakses yang bersangkutan dan melalui media sosial,”
Bahkan, kata Aswin, orang tua HOK mengetahui kegiatan terorisme ini. Kedua orang tua HOK kini sudah diamankan.
"Kemudian pembuatan dari rumah dan itu diketahui oleh orang tua atau keluarga yang bersangkutan," ucap Aswin.
Orang tua HOK turut diamankan di kereta hendak menuju Jakarta. Densus perlu memeriksa orang tua HOK untuk mendalami keterkaitan dalam kasus tindak pidana terorisme ini.
Lebih lanjut, Aswin menyebut berdasarkan penyelidikan pelajar 19 tahun ini mendapatkan giroh atau semangat melakukan aksi bom bunuh diri karena sering membaca situs yang berisi propaganda Daulah Islamiyah pendukung ISIS. Aswin mengimbau masyarakat untuk membuat laporan ke polisi bila menemukan hal mencurigakan dari orang sekitar.
“Tentu kita mengimbau supaya sebagai orang tua atau bagian dari anggota keluarga yang mengetahui hal-hal seperti ini untuk segera menghentikan. Kami sangat terbuka untuk menerima laporan apabila ada hal-hal yang bersifat emergency (darurat)," pungkas Aswin.
HOK adalah pendukung ISIS yang ditangkap di Batu pada Rabu, 31 Juli 2023 sekitar pukul 19.15 WIB. Dia diringkus saat hendak membuang bahan kimia yang digunakan untuk membuat bom.