Siti Yona Hukmana • 25 January 2024 13:14
Jakarta: Aparat kepolisian yang tegabung dalam Satuan Tugas (Satags) Damai Cartenz belum bisa membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens. Philip disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
"Pilot masih belum bisa kita selamatkan, karena posisi dijaga ketat Egianus Kogoya," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno kepada Medcom.id, Kamis, 25 Januari 2024.
Bayu mengatakan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu baik-baik saja. Meski tidak ada komunikasi dengan aparat kepolisian, Egianus Kogoya berkomunikasi intens dengan Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge.
"Kami di belakang untuk gakkum (penegakan hukumnya). Karena Egianus Kogoya hanya percaya ke Pj Bupati karena ada hubungan keluarga," ujar Bayu.
Menurut Bayu, pendekatan sudah sering dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Nduga untuk membebaskan Philip. Namun, usaha belum berhasil.
"Hampir mati juga karena helikopter bupati ditembakin KKB," bebernya.
Bayu mengatakan motif Egianus Kogoya menyandera orang asing itu untuk Papua Merdeka. Dia menekankan tugas pembebasan Philip bukan hanya tim Operasi Damai Cartenz. Satgas Damai Cartenz, kata dia, fokus memberantas KKB, sesuai rencana operasi.
"Pembebasan sandera ini tugas negara. Seluruh aparatur dan Kementerian/Lembaga mengemban tugas itu, karena yang disandera kan WNA," tutur Bayu.
Bayu memastikan polisi tetap membantu upaya pembebasan Philip. Polri mengedepankan upaya
soft approach terlebih dahulu melalui negosiasi dan lain sebagainya.
"Apabila upaya itu gagal, maka kami akan lakukan upaya hard approach. Namun harus benar-benar diperhitungkan dengan baik agar tidak jatuh korban dari sandera maupun dari masyarakat sipil lainnya," pungkasnya.
Sudah hampir setahun Pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya, yakni pada 7 Februari 2023. Egianus sempat disebut meminta uang tebusan Rp5 miliar sebagai syarat pembebasan Philip. Pemerintah Daerah Nduga melalui Polda Papua menyampaikan menyanggupi permintaan itu.
Namun, belakangan Egianus Kogoya membantah meminta uang Rp5 miliar. Ternyata, narasi permintaan tebusan Rp5 miliar itu dibangun oleh Pemda Nduga dan Polda Papua sebagai upaya pembebasan pilot.
Hingga kini belum ada progres dalam pembebasan Philip. Warga Selandia Baru itu masih ditawan KKB dan diduga bermukim di hutan belantara.