RI Punya Waktu 3 Minggu untuk Kebut Negosiasi Tarif Trump

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Foto: Dok Kemenko Perekonomian

RI Punya Waktu 3 Minggu untuk Kebut Negosiasi Tarif Trump

Eko Nordiansyah • 10 July 2025 12:50

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan (sampai menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025). Negosiasi merupakan bagian upaya untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.

Airlangga mewakili pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan United States Trade Representative, Jamieson Greer. Pertemuan ini merupakan pembahasan lanjutan terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025 terkait besaran tarif resiprokal untuk Indonesia.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Juli 2025.

Dalam pertemuan ini, Airlangga menyampaikan apresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS. Perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mencakup isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.
 

Baca juga: 

Bahas Tarif 32%, Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi



(Perundingan tarif antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah AS. Foto: Dok Kemenko Perekonomian)

Perkuat kerja sama Indonesia-AS

Perundingan kali ini berjalan sangat baik dan konstruktif, sama seperti beberapa perundingan sebelumnya, dengan memberikan ruang untuk membuat kesepakatan lebih lanjut antara kedua negara. Airlangga menegaskan hubungan Indonesia dan AS selama ini sudah terjalin dengan sangat baik dan akan terus diperkuat. 

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, Perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang Energi dan Pertanian telah menandatangani MoU dengan Perusahaan-perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi,” ungkapnya.

Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). Menurut Airlangga, pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals sebab Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. 

“Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ujar Airlangga.

Pihak Indonesia dan AS sepakat untuk mengoptimalkan waktu beberapa minggu ke depan, untuk secara intensif melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal ini, dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak, untuk menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan tarif resiprokal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)