Israel Serang Rumah Sakit Iran, 45 Anak dan Perempuan Terbunuh

Anak-anak yang menjadi korban serangan Israel di rumah sakit Iran. Foto: Press TV

Israel Serang Rumah Sakit Iran, 45 Anak dan Perempuan Terbunuh

Fajar Nugraha • 17 June 2025 06:47

Teheran: Juru Bicara Pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan, sedikitnya 45 perempuan dan anak-anak telah menjadi martir dan 75 lainnya terluka dalam tindakan agresi Israel terhadap negara tersebut selama beberapa hari terakhir.

Mohajerani mengumumkan angka-angka tersebut dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin, dengan mengatakan bahwa korban sipil menunjukkan klaim palsu rezim Zionis yang menargetkan lokasi militer.

Ia mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Farabi di kota Kermanshah di Iran Barat, dengan mengatakan bahwa itu adalah bukti lain dari "sifat biadab" rezim pembunuh bayi tersebut.
 

Baca: AS Diam-diam Kirim Ratusan Rudal Hellfire ke Israel Sebelum Serang Iran.


Mengutip persatuan nasional sebagai salah satu faktor kekuatan Iran, Mohajerani mengatakan, "Semua orang Iran, bahkan mereka yang memiliki keluhan, telah datang ke tempat kejadian, dan tidak seorang pun memikirkan hal lain selain Iran."

Sementara itu, juru bicara pemerintah mendesak orang-orang untuk tidak memperhatikan pesan teks tentang evakuasi kota-kota, dengan mengatakan bahwa itu adalah bagian dari perang psikologis.

“Bank dan lembaga keuangan menjalankan tugasnya, tetapi pasar saham dan modal ditutup untuk melindungi aset masyarakat,” imbuh Mohajerani, seperti dikutip Press TV, Selasa 17 Juni 2025.

Mohajerani juga mengapresiasi pasukan polisi yang memperlancar arus lalu lintas saat orang bepergian ke luar kota-kota Iran. Ia lebih lanjut mencatat bahwa beberapa stasiun kereta bawah tanah dibuka tadi malam dan yang lainnya akan dibuka hari ini setelah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dijadikan tempat penampungan.

Serangan Israel terhadap rumah sakit adalah 'kejahatan perang'

Juga pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengecam serangan rumah sakit tersebut sebagai "kejahatan perang".

"Menyerang rumah sakit dan daerah permukiman, yang dilaporkan diarahkan oleh Menteri Pertahanan mereka, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan kejahatan perang. Sejarah akan menghakimi; rasa malu abadi menanti para pendukung & pembela rezim," tulis Baghaei dalam posting X.

Setelah lampu hijau AS, Israel melancarkan agresi terhadap Iran pada Jumat pagi, menewaskan puluhan orang, termasuk komandan militer Iran berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Sebagai tanggapan, Iran menggunakan haknya untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. Iran melancarkan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap entitas Zionis sebagai bagian dari operasi balasannya “Janji Sejati III”.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Israel telah membuat kesalahan besar, yang konsekuensinya akan membuat rezim tersebut tidak berdaya.

Ayatollah Khamenei menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan bertindak dengan kuat untuk mendukung negara tersebut dan akan memberikan pukulan berat kepada rezim kriminal tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)