Mimpi Bangun Kampung Batik, Akeyla Tampilkan Karya Teman Tuli Lewat Desain Bertutur

Jakarta: Di tengah tantangan produksi dan keterbatasan ruang, Akeyla, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) muda yang bergerak di bidang batik, membawa semangat besar untuk memperkenalkan karya teman tuli ke panggung yang lebih luas lewat Juragan Jaman Now. 

Lewat mimpinya membangun "Kampung Batik" di Karawang, Akeyla berharap ada ruang komunitas kreatif untuk memamerkan hasil karya dan berbagi cerita di balik setiap guratan motif batik tulis.

Saat ini, Akeyla dan timnya masih bekerja secara made to order karena belum memiliki showroom untuk mendisplay produk. Hal itu menjadi kendala saat pelanggan ingin melihat langsung hasil karya mereka. 

Panelis Juragan Jaman Now Season 4, Irwan Mussry pun menilai pentingnya ruang kreatif dan showroom sebagai bagian dari perkembangan bisnis.

“Saya, dengan pengalaman yang cukup lama di bidang ini, merasa showroom atau tempat berkreativitas itu sangat penting,” ujar Irwan seperti dikutip dari Juragan Jaman Now Metro TV, Selasa, 17 Juni 2025.
 

Baca:  Aeyra Electric Violin: Biola Inovatif Karya Anak Bangsa yang Tembus 20 Negara

Meski masih menghadapi keterbatasan, semangat Akeyla tak surut. Ia menyampaikan rencana besarnya untuk melanjutkan pendidikan desain di Jerman. Namun, para panelis mengingatkan bahwa fokus pada kualitas produk juga harus dikedepankan. 

"Orang beli batik itu ya karena produknya. Bahwa pembuatnya adalah teman tuli, itu nilai tambah. Tapi desain dan cerita di balik batiknya tetap harus jadi kekuatan utama,” ujar panelis Dian Onno.

Batik yang diusung Akeyla mengangkat inspirasi dari sejarah dan budaya nusantara. Setiap desain dibuat dengan penuh cerita dan makna, lalu dituangkan dalam karya batik tulis yang dibuat oleh tangan-tangan teman tuli. 

Meski belum berhasil membawa pulang investasi pada episode kali ini, kehadiran Akeyla di panggung Juragan Jaman Now tetap dianggap sebagai prestasi tersendiri. 

Kebanggaan juga dirasakan oleh Akela dan komunitasnya karena bisa menunjukkan bahwa karya teman tuli pun bisa dikenakan dengan bangga oleh banyak orang. 

(Zein Zahiratul Fauziyyah)