Aeyra Electric Violin: Biola Inovatif Karya Anak Bangsa yang Tembus 20 Negara

Aeyra Electric Violin: Biola Inovatif Karya Anak Bangsa yang Tembus 20 Negara

Wanda Indana • 17 June 2025 14:20

Jakarta: Inovasi tak selalu datang dari pusat industri besar. Dari sebuah workshop sederhana di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lahirlah Aeyra Electric Violin, alat musik modern hasil perpaduan seni, teknologi, dan warisan lokal yang kini telah menembus pasar global di lebih dari 20 negara.

Aeyra, yang digawangi pasangan suami istri Erna dan Yuli, berhasil menghadirkan biola elektrik pertama di Indonesia yang tidak perlu dijepit di leher saat dimainkan, menjadikannya satu-satunya produk sejenis di Tanah Air. Inovasi ini bahkan telah mereka patenkan, sebagai bentuk keseriusan membawa produk lokal ke kancah internasional.

"Keunggulan Aeyra tidak hanya pada bentuk dan desain, tapi juga kualitas suara yang bisa disesuaikan dengan karakter musisi,” ujar pemilik Aeyra Electric Violin, Yuli, dikutip dalam program Juragan Jaman Now, Sabtu, 4 Januari 2025. 

Ia menjelaskan bahwa Aeyra menggunakan pickup buatan sendiri dan kayu khas Indonesia, termasuk dari limbah berkualitas, untuk menghasilkan suara unik dan eksklusif.
 

Baca: 

Lulusan Perikanan Ini Buktikan Ilmu Bisa Jadi Bisnis Menjanjikan Lewat Kui Fishskin



Dalam kompetisi wirausaha Juragan Jaman Now Season 4, Aeyra berhasil mencuri perhatian para panelis. Mereka menilai biola elektrik ini tidak hanya unggul dari sisi teknis, tetapi juga memiliki potensi bisnis besar, apalagi dengan 80% pasarnya saat ini berada di luar negeri, termasuk Amerika Serikat melalui distributor resmi.

Namun, tantangan terbesar Aeyra ada pada kapasitas produksi. Saat ini, proses pembuatan masih sangat manual dan memakan waktu hingga tiga bulan per unit. Untuk itu, mereka tengah mencari investor strategis untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi melalui pembelian mesin dan pengembangan SDM.

Dengan harga jual berkisar Rp8,5 juta hingga Rp42 juta, panelis meyakini Aeyra sebenarnya bisa dibanderol lebih tinggi, mengingat nilai seni dan eksklusivitasnya. “Produk ini punya nilai tinggi, dan tidak semua bisnis bisa memadukan seni, teknologi, dan identitas lokal seperti Aeyra,” ujar panelis Reino Barack.

Aeyra Violin menjadi bukti bahwa inovasi lokal dari daerah bisa bertransformasi menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi, asalkan dibarengi dengan strategi bisnis yang tepat dan investasi yang mendukung pertumbuhan skala produksi.

(Calista Vanis)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wanda)