Ilustrasi ekonomi digital. Foto: dok MI.
Despian Nurhidayat • 28 July 2025 16:19
Jakarta: Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global. Fondasi utama yang menopang ketahanan ini berasal dari infrastruktur sistem pembayaran nasional yang andal.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menggarisbawahi urgensi penguatan infrastruktur tersebut. Keandalan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi menjadi kebutuhan mutlak seiring meningkatnya kemudahan transaksi, baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, pembayaran digital pada 2024 mencatatkan total 34,5 miliar transaksi, atau meningkat sebesar 36,1 persen year-on-year (yoy).
"Tentu saja keandalan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi akan semakin diperlukan. Lebih dari itu, tantangan keamanan digital juga semakin diperlukan seiring konsumen atau masyarakat yang semakin adaptif dengan digital," ungkap Eko dilansir dari keterangan resmi, Senin, 28 Juli 2025.
Eko menilai, sistem pembayaran Indonesia sejauh ini memang telah menunjukkan daya tahan yang baik di tengah gejolak geopolitik, di mana transaksi digital tetap tumbuh positif. Hal ini menggambarkan kemampuan adaptasi yang tidak lepas dari peran para penyelenggara infrastruktur di dalamnya.
Salah satu yang memiliki peran penting dalam ekosistem infrastruktur sistem pembayaran digital ini adalah lembaga switching. Menurut Eko, lembaga switching memudahkan transaksi digital yang terjadi antar bank maupun non-bank.
"Misal memudahkan transfer uang untuk membayar biaya pendidikan, transaksi saat liburan, transaksi melalui EDC, top up uang elektronik, dan seterusnya," kata dia.
Baca juga: Komdigi: Pengaliran Data Antarnegara Diawasi Ketat |