Kronologi dan Peran Tersangka Penipuan Saham Rp3 M Sindikat Malaysia

Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Kronologi dan Peran Tersangka Penipuan Saham Rp3 M Sindikat Malaysia

Siti Yona Hukmana • 31 October 2025 15:26

Jakarta: Polisi membeberkan kronologi penipuan online dengan modus investasi saham yang dilakukan sindikat jaringan Malaysia. Kasus ini berawal dari adanya iklan blasting soal pelatihan investasi saham di media sosial.

Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung mengatakan korban yang tertarik mengklik link untuk bergabung ke WhatsApp Group (WAG). Di grup pesan itu korban mendapatkan pelatihan atau pembelajaran tentang bagaimana membaca naik turunnya sebuah saham maupun aset keuangan digital.

"Di situ ada pelaku yang mengaku sebagai seorang profesor yang memiliki kualifikasi dari Amerika Serikat dan pelaku pun melakukan percobaan di mana pada saat dia menyatakan bahwa saham tersebut akan naik besok, ternyata betul besokan harinya saham tersebut naik," ungkap Rafles dalam konferensi pers di Gedung Promoter, Polda Metro Jaya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Sehingga, membuat korban percaya bahwa profesor ini memiliki keahlian tersebut. Kemudian profesor itu juga menyatakan bahwa di bulan Juni pasar saham akan mengalami keruntuhan, sehingga disarankan untuk segera mengalihkan investasi kepada aset keuangan digital atau kripto.

"Sehingga itu membuat korban percaya dan melakukan investasi dengan total sebanyak Rp3.050.000.000," ungkap Rafles.

Baca juga: 

Polda Metro Ungkap Penipuan Investasi Jaringan Malaysia, Kerugian Rp3 Miliar


Semua uang korban tersebut ditransfer ke rekening atas nama perusahaan di berbagai bank. Salah satunya, PT Global Organic Farm dan PT Jongo Karya Abadi. Perusahaan itu bila dicek tidak ada hubungannya dengan perdagangan aset keuangan digital maupun saham atau sekuritas.

"Namun korban terlanjur percaya karena ditakut-takuti pasar saham akan runtuh tersebut," ucap Rafles.

Setelah sadar menjadi korban penipuan online, korban membuat laporan polisi. Sehingga, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan, penyidikan, dan pencarian terhadap para pelaku dari jejak-jejak digital dan bukti-bukti yang ditinggalkan.

"Sehingga, kami dapat berhasil menangkap tiga orang tersangka yang tadi ditampilkan," ungkap Rafles.

Konferensi pers pengungkapan penipuan saham sindikat Malaysia. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Peran 3 Tersangka

Rafles membeberkan peran tiga tersangka yang ditangkap, yaitu RJ, LBK, dan NRA. Mereka bertugas mencari nominee atau pemeran pengganti seolah-olah pemilik rekening atau berperan sebagai seolah-olah direktur pada PT Global Organic Farm dan PT Jongo Karya Abadi.

Namun pada pelaksanaannya, rekening maupun dokumen-dokumen PT tersebut tidak dipegang oleh nominee, melainkan dipegang tersangka. Rafles menyebut ketiga orang tersangka berada pada klaster pertama yang ada di Indonesia.

Dengan tugas mencari sebanyak-banyaknya saksi-saksi atau masyarakat yang mau memberikan identitasnya untuk melakukan pembuatan rekening, pembuatan perusahaan, maupun pembuatan akun kripto. Nantinya, semua rekening perusahaan maupun akun kripto dibawa ke Malaysia untuk jual-beli yang akan dipakai untuk pelaku penipuannya langsung.

"Jadi ketiga tersangka ini berperan di klaster pertama dengan harga per rekeningnya adalah Rp5 juta dan harga per perusahaan adalah Rp30 juta," beber Rafles.

Dari perbuatannya ketiga tersangka ini, tersangka RJ mendapatkan keuntungan Rp100 juta, tersangka LBK mendapatkan keuntungan Rp120 juta, dan tersangka NRA perempuan mendapatkan keuntungan Rp150 juta. Ketiganya telah ditahan.

Mereka dijerat Pasal 45 ayat 1 Jo. Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kemudian, Pasal 81 dan atau 82 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana. Pasal 3, 4, 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp5 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)