Harga Batu Bara Hari Ini: Kembali Merosot!

Ilustrasi. Foto: iStock

Harga Batu Bara Hari Ini: Kembali Merosot!

Eko Nordiansyah • 15 October 2025 13:40

Jakarta: Harga batu bara global kembali mendapat tekanan menyusul pergeseran permintaan energi. Harga kontrak batu bara Newcastle sempat turun mendekati kisaran USD104 hingga USD105 per ton, memperpanjang tren pelemahan yang berlangsung beberapa waktu terakhir.

Harga batu bara

Menurut data Investing.com, harga Newcastle Coal Futures untuk kontrak pengiriman mendatang tercatat sekitar USD104,55 per ton saat penutupan terakhir.

Sementara itu, data dari Trading Economics juga menunjukkan harga batu bara (patokan global) mencapai USD104,55 per ton pada 10 Oktober 2025, naik 0,05 persen dibanding hari sebelumnya.

Dalam jangka bulanan, harga batu bara telah mengalami kenaikan sekitar 2,05 persen, namun secara tahunan tetap lebih rendah hingga 30,42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Faktor-faktor yang menekan harga

Penurunan harga batu bara didorong oleh beberapa faktor fundamental:
  • Energi terbarukan seperti matahari dan angin kini melampaui batu bara dalam pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik global, yang mengurangi permintaan terhadap bahan bakar fosil.
  • Dalam delapan bulan pertama 2025, produksi batu bara termal di Tiongkok tetap lebih tinggi sekitar tiga persen dibanding periode sama sebelumnya, menambah tekanan pasokan.
Proyeksi dari Badan Energi Internasional memperkirakan kapasitas energi bersih global akan melipatgandakan hingga 4.600 gigawatt pada 2030, mendorong peralihan penggunaan energi fosil.
 

(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Tren dan tekanan histori

Harga batu bara Newcastle menunjukkan koreksi dalam beberapa pekan terakhir. Investing.com mencatat selama Oktober 2025, harga sempat berada di kisaran puncak, namun kemudian secara bertahap turun.

Menurut data historis dari Trading Economics, pada 13 Oktober 2025 harga batu bara tercatat sebesar USD104,40 per ton, turun 0,14 persen dari hari sebelumnya. Koreksi semacam ini mengindikasikan kecenderungan pasar menuju pelemahan yang lebih konsisten jika permintaan global tak pulih secara signifikan.

Analisis teknikal dan prospek harga

Secara teknikal, harga batu bara berada dalam zona pelemahan (bearish). Indikator seperti RSI (Relative Strength Index) berada di bawah titik netral (di bawah 50), menandakan tekanan jual yang masih mendominasi.

Sementara itu, indikator Stochastic RSI menunjukkan posisi jual meskipun tidak ekstrem. Dalam konteks perdagangan hari ini, peluang kenaikan masih terbuka walau terbatas. Target resisten diperkirakan berada di rentang USD104 hingga USD108 per ton, sedangkan level support diperkirakan di kisaran USD99 hingga USD81 per ton.

Implikasi bagi Indonesia

Penurunan harga batu bara berpengaruh langsung pada kinerja ekspor Indonesia sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar dunia. Menurunnya harga menyebabkan pendapatan devisa dari sektor ini melemah.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batu bara sepanjang Januari-Agustus mengalami penurunan nilai sebesar 20,99 persen dibanding periode sama tahun lalu, dengan realisasi senilai USD15,82 miliar. Selain itu, volume ekspor juga terkoreksi sebesar 5,16 persen menjadi 251,13 juta ton dalam rentang waktu tersebut.

Meskipun harga batu bara global mengalami tekanan, potensi rebound masih terbuka apabila terjadi gangguan pasokan atau pemulihan ekonomi global. Investor dan pihak pelaku industri di Indonesia disarankan untuk memantau secara rutin data produksi, kebijakan energi global, serta indikator teknikal agar dapat merespons perubahan pasar dengan cepat. (Daffa Yazid Fadhlan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)