Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu
New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melemparkan serangan keras terhadap Zohran Mamdani, seorang sosialis Demokrat, ketika mantan gubernur New York Andrew Cuomo mengakui kekalahannya dalam pemilihan pendahuluan wali kota Demokrat di New York City. Mamdani memenangkan 43,5% suara dengan total 90% surat suara dihitung.
Trump di Truth Social langsung menyerang Mamdani sehari setelah hasil pemilu diumumkan. Ia menyebut Mamdani sebagai "100% Komunis Gila" dan mengejeknya. Trump juga mengkritik pemimpin progresif lainnya yang mendukung Mamdani, termasuk Anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) dan Senator Chuck Schumer.
"Akhirnya terjadi, Demokrat telah melewati batas," tulis Trump, seperti dikutip dari Guardian, Jumat 27 Juni 2025.
"Kita pernah memiliki Kaum Kiri Radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi sedikit konyol. Dia tampak buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar, dia dukungan AOC, semuanya orang bodoh. Bahkan Senator Palestina kita yang Hebat, kini sedang merendahkan dirinya,” ungkap Trump.
Tak berhenti sampai di situ, dalam unggahan lainnya, Trump juga mengejek kinerja Partai Demokrat dan mengolok-olok politisi progresif lainnya. "Setelah bertahun-tahun terabaikan, termasuk mengalami salah satu kekalahan besar, yakni Pemilihan Presiden 2024, Demokrat harus menominasikan kandidat dengan IQ rendah, Jasmine Crockett, sebagai Presiden,” ucap Trump.
Ia menunjuk Mamdani sebagai “Wali Kota Komunis masa depan kita di NYC” dan menyebut bahwa negaranya telah benar-benar rusak. Sementara itu, kemenangan Mamdani dalam pemilihan ini menunjukkan bahwa ide-ide progresif menjadi lebih populer di New York.
Kampanyenya memiliki rencana, seperti mendirikan toko kelontong yang dikelola kota, membekukan kenaikan sewa di perumahan harga stabil, dan menyediakan bus kota gratis. Ide-ide ini akan didanai oleh kenaikan pajak sebesar 10 miliar dolar bagi bisnis dan penduduk kaya.
Mamdani juga dengan tegas menyatakan dirinya pro-Palestina, dan membuatnya menjadi sasaran kritik dari kelompok pro-Israel. Ia telah mengatakan bahwa akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika mengunjungi NYC, merujuk pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional pada November 2024.
Ia juga memimpin nyanyian yang mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) selama protes terhadap Israel. Para pendukungnya memandang Mamdani sebagai sosok progresif yang berani dan sangat dibutuhkan oleh kota New York.
(Nada Nisrina)