Situasi di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menetapkan status Siaga Darurat Bencana bagi 27 kabupaten dan kota di wilayahnya. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, serta cuaca ekstrem yang diprediksi meningkat hingga awal tahun depan.
Penetapan status tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 yang berlaku sejak 15 September 2025 hingga 30 April 2026.
"Menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di Provinsi Jawa Barat tahun 2025–2026," bunyi keputusan yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dikutip Senin, 27 Oktober 2025.
Petugas BPBD Kab. Bandung melakukan upaya penanganan darurat di lapangan, pada Februari 2025. Foto: BPBD Kab. Bandung
Gubernur Dedi meminta para kepala daerah di seluruh Jawa Barat segera menyiapkan langkah antisipasi, termasuk kesiapan anggaran, personel, dan logistik untuk menghadapi kemungkinan bencana dalam beberapa bulan mendatang.
"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dan/atau sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Dedi.
Berdasarkan data BPBD Jawa Barat, sepanjang periode 1 Januari hingga 27 Oktober 2025 telah terjadi 1.204 kejadian bencana di wilayah Jabar. Adapun rincian bencana yang terjadi di Jabar yaitu banjir terdapat 215 kejadian, tanah longsor 343 kejadian, cuaca ekstrem 624 kejadian, kekeringan 6 kejadian, kebakaran lahan 12 kejadian dan gempa bumi 5 kejadian
Menindaklanjuti Kepgub tersebut, BPBD Jawa Barat telah menggelar rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dengan BPBD kabupaten/kota se-Jabar.
"Kami sudah lakukan rakor kesiapsiagaan pada September 2025 untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan logistik menghadapi musim hujan 2025–2026,” ujar Hadi Rahmat selaku Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat.
Ilustrasi. Banjir terlihat di Jalan Raya Kopo, Kota Bandung, pada 2023. (MGN/Roni Halim)
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mitigasi bencana di lingkungan masing-masing.
"Waspadai potensi bencana di sekitar tempat tinggal, seperti longsor, banjir, dan angin kencang. Pantau kondisi cuaca yang bisa berubah cepat menjadi hujan lebat atau cuaca ekstrem,” imbau Hadi.
Hadi menambahkan, masyarakat diminta segera melakukan evakuasi mandiri ke titik kumpul aman jika situasi memburuk serta berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk mendapatkan bantuan darurat.
Sementara itu, BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.
"Kebanyakan wilayah Jawa Barat telah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara yang masih dalam masa peralihan,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu, dalam keterangan resmi.
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi pada siang hingga malam hari dan dapat menimbulkan genangan, banjir, atau tanah longsor.
"Tetap waspada terhadap potensi hujan dalam durasi singkat dan skala lokal yang disertai petir dan angin kencang," tegas Teguh.